Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Alhamdulilah, Perekonomian Nasional Kita Tumbuh Positif...

Kompas.com - 07/01/2019, 17:37 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo bersyukur perekonomian Indonesia tumbuh positif dari tahun ke tahun.

"Saya telah mendapatkan laporan dari Menteri Keuangan, di tengah ketidakpastian ekonomi global, alhamdulilah perekonomian nasional kita tumbuh positif," ujar Jokowi dalam pembukaan Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (7/1/2019).

Pertumbuhan ekonomi, misalnya. Sepanjang 2018, ia menyebut pertumbuhan ekonomi nasional telah mencapai 5,15. Adapun, inflasi tumbuh di bawah 3,5 persen.

Jokowi kemudian membeberkan sejumlah indikator ekonomi positif, salah satunya terjaganya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.

Baca juga: Tujuh Fakta atas Opini PKS soal Ekonomi Indonesia

"Realisasi APBN 2018 menunjukan kinerja yang sangat sehat dan kredibel. Defisit, berdasarkan dari laporan terakhir yang saya terima sebesar 1,76 persen dari PDB," ujar Jokowi.

"Kemudian keseimbangan primer ini juga sangat penting. Keseimbangan primer negatif Rp 1,8 triliun atau sudah mendekati 0. Ini patut kita garisbawahi, hasil ini jauh lebih baik dari APBN Rp 87,3 triliun," lanjut dia.

Selain itu, pendapatan sepanjang 2018 juga mencapai Rp 1.942 triliun, melampaui target APBN 2018.

Terakhir, belanja negara untuk mendukung target pembangunan nasional juga dinilai optimal, yakni mencapai 99,2 persen dari APBN 2018.

Baca juga: Erick Thohir: Ekonomi Indonesia Akan Terus Tumbuh

Meski trennya positif, Presiden Jokowi meminta menteri-menterinya tetap waspada dengan kondisi perekonomian global yang tidak menentu.

"Di 2019 ini, saya kira kita masih akan menghadapi tantangan yang tidak ringan, gejolak ekonomi di dunia, tekanan-tekanan eksternal. Oleh sebab itu, saya minta konsolidasi antara sektor riil, dunia usaha, industri, moneter dan fiskal terancang dengan baik," ujar Jokowi.

"Sehingga, langkah-langkah tegas dan konsisten dalam pengendalian impor dapat dilakukan, lalu ya memacu ekspor dan meningkatkan modal masuk lebih baik pada 2019 ini," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com