Menurutnya, hal itu sudah menjadi kewajiban dengan memberikan laporan secara transparan agar asal usul sumber pendanaan kampanye dapat terlihat secara jelas.
"Pendanaan kampanye jadi jelas dari mana saja sumbernya. Sumber saya jelas dari penjualan aset atau saham," ungkapnya.
Di sisi lain, Sandiaga juga meminta kepada seluruh penyumbang dana kampanye ke BPN untuk transparan agar bisa diketahui oleh publik sebagai laporan pertanggungjawaban yang diatur oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Siapa yang berkontribusi harus terang benderang dan diketahui oleh publik," kata Sandiaga.
Baca selengkapnya: Jual Saham dan Aset, Sandiaga Penyumbang Terbanyak Dana Kampanye
Baca juga: Kata Sandiaga soal PKS, PAN, dan Demokrat yang Belum Sumbang Dana Kampanye
4. Adit, Bintang Sepak Bola yang Kehilangan Ibu Saat Tsunami, Kini Tak Sedih Lagi
Kisah Adit diketahui publik awalnya dari ungahan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Lampung Selatan yang tengah membagi-bagikan bantuan pada korban bencana tsunami.
Saat itu, mereka menemukan Adit, siswa kelas VI SD, penggemar sepak bola dan memiliki tim favorit Real Madrid. Saat kejadian tsunami Selat Sunda, ia sedang mengikuti Invitasi Sepak Bola U-13 Pra Penyisihan Asia.
Takdir Tuhan berkata lain. Saat pulang, rumahnya di Desa Kunjir, Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan, luluh lantak diterjang tsunami Selat Sunda.
"Tatapan kosong, sampai hari ketiga kami tidak tega memberi tahu kalau ibu dan adiknya meninggal," Kata Ketua IDI Lampung Selatan Wahyu Wibisono, Senin (31/12/2018).
Semula, Adit tinggal bersama pengungsi lainnya di Desa Totoharjo. Beberapa kali Adit mengajak menengok rumahnya.
Wahyu mengaku merasa sedih, miris, dan tak kuasa melihat tatapan kosong Adit. Setiap diberi sumbangan berupa snack, biskuit, ataupun susu kotak selalu disimpan dan dimasukkan ke dalam tasnya.
"Tasnya sampai penuh makanan dan minuman, tetapi dia selalu katakan ini untuk adik,"ujarnya.
Adit akhirnya bertemu dengan sang ayah dan mereka pulang ke rumah saudaranya di Desa Way Muli, Kalianda.
Meskipun demikian, sang ayah tetap enggan memberi tahu tentang kondisi ibu dan adiknya.
Baca selengkapnya: Adit, Bintang Sepak Bola yang Kehilangan Ibu Saat Tsunami, Kini Tak Sedih Lagi
5. Pelaku Memutilasi Jenazah Jamal Khashoggi dalam Waktu 30 Menit
Suasana itu digambarkan dalam buku yang ditulis jurnalis Daily Hurriyet berjudul Diplomatic Atrocity: Dark Secrets of the Khashoggi Murder.
Buku yang ditulis Abdurrahman Simsek, Nazif Karaman, dan Ferhat Unlu itu memberikan detail terbaru mengenai detik-detik sebelum pembunuhan.
Detil itu antara lain percakapan dua anggota tim eksekutor yang dikirim ke Istanbul, Turki, untuk menangani Khashoggi.
Perwira intelijen Saudi Maher Abdulaziz Mutreb berbicara dengan dokter bedah Salah al-Tubaigy kurang dari 1 jam sebelum Khashoggi datang.