Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hoaks Sepekan, Kabar Tsunami hingga China Hapus Indonesia dari Peta Dunia

Kompas.com - 29/12/2018, 13:09 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com – Informasi bohong atau hoaks masih banyak tersebar di masyarakat Indonesia melalui berbagai media, khususnya media sosial.

Jika diamati lebih lanjut, intensitas hoaks cenderung meningkat di Indonesia apabila terjadi sebuah bencana atau kecelakaan besar. Misalnya saat jatuhnya pesawat Lion Air beberapa waktu lalu dan tsunami Selat Sunda sepekan lalu.

Pekan ini, sejak 24-29 Desember 2018, terdapat enam hoaks yang beredar dan berhasil dikonfirmasi. Dari enam hoaks yang ada, tiga di antaranya adalah hoaks tentang tsunami.

Keenam informasi tersebut tersaji dalam rangkuman berikut.

Alat pendeteksi letusan gunung berapi

Sebuah akun Facebook mengunggah foto yang menunjukkan sebuah alat berukuran cukup besar yang disebut sebagai pendeteksi letusan gunung berapi, dua  jam sebelum letusan terjadi.

Dalam keterangan foto, alat tersebut dituliskan memiliki harga Rp 6 miliar dan dipasang di Desa Duda, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem, Bali.

Namun Kepala Pusat Data Informasi  dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho  tidak membenarkan informasi yang diunggah tersebut.

Ia menjelaskan, alat tersebut memang ada di Bali dan berfungsi untuk mendeteksi peringatan dini letusan Gunung Agung. Namun tidak dapat mendeteksi kapan letusan sebuah gunung berapi akan terjadi.

Baca juga: [HOAKS] Ada Alat untuk Mendeteksi Letusan Gunung

China hapus Indonesia dari peta dunia

Sebuah surat yang tertulis menggunakan huruf China beredar di media sosial. Surat itu kemudian diterjemahkan sebagai pernyataan pemerintah China yang tak segan akan hapus Indonesia dari peta dunia jika duta besarnya diusir dari Indonesia.

Namun, berdasarkan dari situs Mafindo, surat tersebut sudah pernah dimuat dalam media South China Morning Post. Isi surat tersebut adalah keinginan seorang anak kecil agar Presiden China Xi Jinping menurunkan berat badannya.

Informasi ini tentu sangat berbeda dengan terjemahan yang tersebar di Indonesia, sehingga dapat dipastikan sebagai hoaks.

Baca juga: [HOAKS] Presiden China Tak Segan Hapus Indonesia dari Peta Dunia

BMKG sebut akan ada bencana di akhir tahun

Sebuah pesan berantai tersebar di masyarakat mengatasnamakan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tentang adanya potensi bencana di akhir tahun.

Dalam pesan tersebut juga dituliskan masyarakat diminta untuk waspada mulai dari 21 Desember hingga akhir tahun.

Namun, Kepala Humas BMKG Hary Djatmiko menyatakan bahwa informasi tersebut sebagai hoaks. Masyarakat pun bisa beraktivitas sebagaimana biasanya dengan normal.

Hary hanya mengimbau masyarakat untuk senantiasa memperhatikan update informasi cuaca selama libur Natal dan tahun baru yang dirilis BMKG.

Baca juga: [HOAKS] SMS tentang Ada Bencana Akhir Tahun yang Mengatasnamakan BMKG

Hoaks tsunami di berbagai daerah

Terdapat tiga informasi terkait tsunami tersebar melaui media sosial dan aplikasi pesan.

Mulai dari tsunami susulan di Cilegon, Serang, Bandar Lampung. Kemudian tsunami di wilayah perairan utara Karawang, Jawa Barat. Ada pula isu tsunami yang bisa terjadi di seluruh kawasan Indonesia di malam pergantian tahun.

Namun, berbagai badan terkait, seperti BMKG, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), dan kepolisian, tidak membenarkan informasi-informasi tersebut.

Baca juga: [HOAKS] Tsunami Susulan di Cilegon, Serang, dan Bandar Lampung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com