Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga: Debat Pilpres Jangan seperti Cerdas Cermat

Kompas.com - 20/12/2018, 11:56 WIB
Sandro Gatra

Editor

Sumber Antara

BLITAR, KOMPAS.com - Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno ingin agar debat calon presiden dan calon wakil presiden yang akan diselenggarakan Januari 2019, tidak menjadi ajang saling serang antarcalon.

Ia ingin debat menjadi media untuk penyampaian visi misi sehingga mencerahkan masyarakat.

"Kami siapkan agar debat ini tidak menjadi ajang saling serang, jangan jadi ajang seperti cerdas cermat, tapi peluang ke masing-masing pasangan calon mengutarakan visi misi," kata Sandi dalam safari politiknya di Blitar, Rabu (19/12/2018) malam, seperti dikutip Antara.

Baca juga: Ini Jadwal Debat Pilpres 2019, dari Tanggal Hingga Tema

Sandi ingin agar nantinya saat debat, KPU bisa memberikan format yang berbeda, sehingga dirinya dengan pasangannya Prabowo Subianto, Joko Widodo dan KH Makruf Amin merasa lebih nyaman dalam lokasi yang baru.

"Karena Pak Yai, Pak Presiden, saya dan Pak Prabowo akan lebih nyaman dalam seting yang baru dan inovasi, supaya jangan terjebak dengan aksi debat yang tidak mencerminkan jati diri bangsa, kearifan," kata dia.

Baca juga: PSI Usul Korupsi Orde Baru Jadi Materi Debat Pilpres

Sandi juga berharap dalam Pemilu Presiden 2019 tidak menjadi saling permusuhan melainkan saling menyatukan gagasan demi kemajuan bangsa.

Dalam safari politiknya di Blitar, Sandi sempat ziarah ke makam mantan Presiden Soekarno di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sanan Wetan, Kota Blitar.

Sandi juga bertemu para pengusaha ternak ayam di Kecamatan Kademangan, bertemu dengan kader di Kecamatan Srengat, lalu bertemu dengan para tokoh hingga pengusaha di Kabupaten Tulungagung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo Soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo Soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com