Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi Gerindra Sebut Masyarakat Tak Antusias Sambut Jokowi, Apa Kata Istana?

Kompas.com - 19/12/2018, 12:57 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi Saptopribowo tak sepakat dengan pernyataan Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria yang menyebutkan bahwa masyarakat tidak antusias ketika Presiden Joko Widodo berkunjung ke daerah-daerah.

Riza mengaku melihat di media sosial bahwa kunjungan Presiden sepi dari masyarakat.

"Ha...ha...ha...ha...tentu itu tidak benar," ujar Johan kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu (19/12/2018).

Johan yang sering mengikuti Presiden berkunjung ke sejumlah daerah mengaku menyaksikan sendiri bagaimana antusiasme masyarakat menyambut Presiden Jokowi.

Baca juga: Politisi Gerindra: Saya Lihat di Medsos, Pak Jokowi Hadir ke Mana-mana Itu Sepi...

Baik di pasar-pasar tradisional, pusat perbelanjaan modern, pondok pesantren hingga lingkungan universitas.

Bahkan, lanjut Johan, masyarakat nekat mencegat iring-iringan mobil Jokowi di tengah jalan hanya untuk menyapa dan bersalaman dengan Presiden.

"Teman-teman jurnalis sendiri kan bisa langsung menyaksikan bagaimana antusiasme publik menyambut, bahkan mereka saling berebut foto dan bersalaman dengan Bapak Presiden saat kunjungan ke daerah-daerah," ujar Johan.

Johan tidak ingin memperpanjang pernyataan Riza itu. Apalagi, menjadikannya sebagai polemik.

Pernyataan Riza Patria

Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza mengatakan, respons masyarakat terhadap kehadiran pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, lebih antusias daripada Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Riza menyimpulkannya dengan melihat antusiasme masyarakat dalam setiap kunjungan dua pasangan itu.

"Bandingkan kehadiran Prabowo-Sandi dan Jokowi-Ma'ruf, antusiasme masyarakat, jumlahnya, dan sebagainya. Saya lihat di medsos, Pak Jokowi hadir ke mana-mana termasuk di Riau bagi-bagi sembako saja sepi," ujar Riza, di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (18/12/2018).

Baca juga: Politisi Gerindra Bilang Logistik Petahana Lebih Banyak karena Bagi-bagi Proyek

Hal ini disampaikan Riza awalnya karena dimintai tanggapan soal Prabowo yang meminta elite partai menyumbang dana kampanye.

Dalam Konferensi Nasional Partai Gerindra di Sentul, Prabowo meminta elite partai pengusungnya untuk iuran.

Prabowo menyebut masyarakat sudah melakukan itu misalnya ojek online. Kata Riza, sumbangan untuk Prabowo kebanyakan memang datang dari masyarakat kecil. 

Berawal dari itu, Riza menyimpulkan bahwa masyarakat ingin dipimpin Prabowo-Sandiaga. Riza mengatakan dalam setiap kunjungan Prabowo dan Sandiaga, masyarakat yang datang ingin bertemu begitu banyak.

Massa tersebut tidak dikerahkan oleh partai politik. Menurut dia, ini berbeda dengan kunjungan Presiden yang massanya dikerahkan.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com