Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Target Golkar, 95 Persen Kader Pilih Jokowi-Ma'ruf di Pilpres

Kompas.com - 19/12/2018, 09:58 WIB
Jessi Carina,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan pihaknya sudah berupaya semaksimal mungkin untuk meningkatkan dukungan kader akar rumputnya kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin. 

Ia mengklaim, dukungan akar rumput Golkar kepada Jokowi-Ma'ruf sudah meningkat signifikan. 

Pihaknya akan terus meningkatkan dukungan hingga 95 persen kader memilih Jokowi-Ma'ruf.

"Saya kira apa yang dilakukan oleh kami sudah menghasilkan elektabilitas yang signifikan. Menurut hasil survei, awalnya pemilih Golkar yang mendukung Pak Jokowi pada 2014 hanya 18 persen, sekarang sudah hampir 70 persen," ujar Ace ketika dihubungi, Rabu (19/12/2018).

Baca juga: Romahurmuziy: PR Terbesar Menangkan Jokowi Ada di PPP dan Golkar

Partai Golkar harus bekerja lebih ekstra untuk meningkatkan dukungan akar rumput dibandingkan partai koalisi lain. Sebab, Partai Golkar baru mendukung Jokowi pada Pilpres 2019.

Menurut Ace, hal ini merupakan konsekuensi dari perbedaan sikap politik pada Pilpres 2014.

Pada Pilpres 2014, Golkar memberikan dukungan kepada pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

"Itu kan sebagai implikasi dari dukungan tahun 2014 lalu kami tidak ke Pak Jokowi secara resmi. Tetapi kan sekarang sudah memberikan dukungan dan saya kira Golkar adalah partai yang paling awal mendukung Pak Jokowi dalam Pilpres 2019 ini," ujar Ace.

Baca juga: Kadernya Tak Jadi Capres, Golkar Yakin Tetap Dapat Keuntungan Elektoral dari Jokowi

Ia mengatakan, sosialisasi kepada kader juga sudah dilakukan. Ace yakin sebagian besar kader akan mengikuti keputusan partai itu.

Dia menargetkan, dukungan akar rumput Golkar kepada Jokowi-Ma'ruf akan berada pada angka di atas 90 persen.

"Kami targetkan bulan ini sekitar 80 persen. Setelah itu mungkin kami bisa raih 95 persen," kata dia.

Sebelumnya, Ketua Umum PPP Romahurmuziy mengatakan, pekerjaan rumah terbesar saat ini untuk memenangkan pasangan calon Joko Widodo-Ma'ruf Amin ada di partainya dan Golkar.

Sebab, masih banyak kader PPP dan Golkar yang diprediksi belum akan memilih Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019.

Pasalnya, PPP dan Golkar tidak ikut mengusung Jokowi saat Pilpres 2014. Saat itu, PPP dan Golkar mengusung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

"Karena partai lain sudah mengusung Pak Jokowi pada 2014, angka mereka sudah relatif tinggi di atas 90 persen (kader yang pilih Jokowi-Ma'ruf). Pekerjaan rumah ada pada kami, PPP dan Golkar," kata Romi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com