Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Imelda Bachtiar

Alumnus Ilmu Komunikasi, FISIP Universitas Indonesia (UI) tahun 1995 dan Pascasarjana Kajian Gender UI tahun 2010. Menulis dan menyunting buku bertema seputar memoar dan pemikiran tokoh berkait sejarah Indonesia, kajian perempuan, Peristiwa 1965 dan kedirgantaraan. Karyanya: Kenangan tak Terucap. Saya, Ayah dan Tragedi 1965 (Penerbit Buku Kompas-PBK, 2013), Diaspora Indonesia, Bakti untuk Negeriku (PBK, 2015); Pak Harto, Saya dan Kontainer Medik Udara (PBK, 2017); Dari Capung sampai Hercules (PBK, 2017).

71 Tahun Chappy Hakim dan Ia Tak Berhenti Menulis

Kompas.com - 17/12/2018, 09:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SEMINGGU yang lalu, sebuah pesan undangan lewat WA jaringan pribadi masuk ke ponsel saya. Dari Pak Chappy Hakim, demikian saya dan kawan-kawan sesama penulis yang lebih muda menyapanya.

Ia akan meluncurkan (lagi) buku yang menandai pertambahan usianya yang ke-71. Berdecak kagum ketika saya menandai, ini bukan satu buku, tetapi tiga buku sekaligus: Penegakan Kedaulatan di Udara, Menata Ulang Penerbangan Nasional, Tol Udara Nusantara.

Ketiganya diluncurkan Senin pagi ini, 17 Desember 2018, di tempat yang sangat tepat: Perpustakaan Nasional di Medan Merdeka Selatan, Jakarta.  

Belum lama saya mengobrol dengan seorang purnawirawan bintang satu TNI Angkatan Udara, Marsekal Pertama (Purn.) Dharmadji (82).

Pembicaraan dari hulu sampai ke hilir, sampailah kami pada pendapat beliau tentang sosok Chappy Hakim, mantan anak buahnya ketika ia berpangkat Kolonel dan memimpin Skadron 02 Halim Perdanakusuma tahun 1969.

Skadron tempat Chappy Hakim, yang waktu itu berpangkat Kapten Penerbang dan baru menikah, kebagian tugas selama satu bulan stand by dengan pesawat Dakotadi Papua.

“Sayalah yang menyuruhnya membawa istrinya menemani, tugas sambil bulan madu. Ia selalu menulis bagian hidupnya yang itu sebagai ‘bagai punya pesawat pribadi, terbang dengan membawa istri’. Bahkan sampai sekarang, bila bertemu lagi, Chappy selalu ingat itu dan ia mengenalkan saya ke orang lain yang hadir sebagai gurunya. Saya sudah menduga, ia akan menjadi seseorang kelak,” kata Dharmadji tentang Chappy yang pernah mengembang amanah sebagai KSAU 2002-2005 ini.

Bagian dari kisah ini dapat kita baca dalam otobiografinya: Chappy Hakim, Dari Segara ke Angkasa, Dari Prajurit ke Penulis dan Guru (Penerbit Buku Kompas, 2017).

Buku ini edisi pembaruan dari buku pertama yang terbit persis sesaat setelah ia purnawira dan menyelesaikan tugas puncak sebagai KSAU.

Terus menulis

Tak banyak orang seperti Chappy: kakek empat cucu yang masih terus menulis. Usia di atas 70 bukan halangan baginya. Ia terus memberi jejak literasi di bidang yang menjadi keahlian dan minatnya yaitu kedirgantaraan.

Frasa “Terus Menulis” yang saya maksud ini bukan artinya hanya sesekali, atau menulis dengan bantuan orang lain. Ini sering saya temui pada banyak tokoh.

Pak Chappy berbeda. Selain memiliki kemampuan untuk memetakan dan menuangkan ide pikirannya lewat tulisan, ia juga penulis cepat.

Saya mencermati dan berdiskusi intens dengannya sepanjang 2016-2017. Ia orang yang tak bisa diam. Saya tidak pernah melihat Pak Chappy duduk diam tanpa melakukan apapun. MacBook-nya selalu menyala.

Bahkan, perjalanan pendek berkereta eksekutif ke Bandung bisa menghasilkan sebuah kolom pendek menarik.

Ia menemukan, menulis menjadi cara yang mangkus untuk menjaga fisik dan psikisnya tetap sehat.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com