Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen PAN Menduga Kader Palsu PAN Ingin Cari Keuntungan dari Tim Jokowi-Ma'ruf

Kompas.com - 14/12/2018, 11:57 WIB
Jessi Carina,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno menduga orang yang mengaku kader PAN di Sumatera Selatan sedang mencari keuntungan pribadi dari kubu pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf.

Sebab, sebagian besar dari mereka ternyata bukan kader.

"Saya menduga mereka hanya mencari sensasi atau mencari keuntungan sesaat saja. Kader PAN ikut mereka dukung Jokowi-Maruf, nanti mereka datang ke kubunya Jokowi Maruf dan bilang 'tolong deh kita bergerak, minta dibantu logistiknya'. Saya pikir seperti itu, jadi ini moduslah," ujar Eddy ketika dihubungi, Jumat (14/12/2018).

Baca juga: Deklarasi Dukung Jokowi-Maruf, 25 Kader PAN Dituntut Minta Maaf

Dengan mengklaim sebagai kader PAN yang mendukung Jokowi-Ma'ruf, mereka bisa meminta logistik kepada tim pasangan nomor urut 01 dengan alasan ingin mengampanyekan capres petahana itu.

Adapun dari 25 orang yang mengaku kader, Eddy mengatakan, hanya 2 orang yang memang anggota PAN Sumatera Selatan. Namun, kedua orang itu juga hanya kader yang sudah tidak aktif lagi.

Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno di GOR Soemantri usai menghadiri deklarasi ulama untuk Prabowo-Sansiaga, Minggu (4/11/2018). KOMPAS.com/JESSI CARINA Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno di GOR Soemantri usai menghadiri deklarasi ulama untuk Prabowo-Sansiaga, Minggu (4/11/2018).

 

"Dua pentolannya itu adalah kader yang tidak aktif dan tidak produktif. Makanya kita enggak pernah minta dia duduk di kepengurusan," ujar Eddy.

Baca juga: Timses Sambut Baik Dukungan PAN Kalsel dan Sumsel ke Jokowi-Maruf

"Dan yang di belakang-belakang yang ada di foto itu malah bukan kader sama sekali. Itu mungkin hanya orang yang disewa, dipakaikan baju PAN untuk ikut berfoto," tambah Eddy.

Sebelumnya, sebanyak 25 orang yang mengaku sebagai kader PAN Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Sumatera Selatan menyatakan diri mendukung Joko Widodo-Amin M'aruf dalam Pilpres 2019 mendatang.

Dukungan itu disampaikan mereka  di restoran Rumah Bari Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), Rabu (12/12/2018).

Baca juga: Kisruh DPW PAN Sumsel Dukung Jokowi, Mengaku Anggota Kader dan Terancam Jerat Hukum

Bahkan, spanduk berukuran 5x2 meter juga terlihat dipasang  dan bertuliskan "Kader dan Simpatisan DPW Partai Amanat Nasional Sumatera Selatan mendukung Ir H Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI 2019-2024".

Kompas TV Kendati dikabarkan dicopot sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Amanat Nasional Kalimantan Selatan, Muhidin, masih memimpin rapat.<br /> <br /> Muhidin yakin masih tetap sebagai Ketua PAN di Kalimantan Selatan.<br /> <br /> Pencopotan karena Muhidin dan pengurus PAN di Kalimantan Selatan mendeklarasikan dukungan terhadap pasangan capres cawapres Joko Widodo &ndash; Ma&rsquo;ruf Amin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com