Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPKH Kaji Peluang Investasi Dana Haji ke Sektor Infrastruktur

Kompas.com - 12/12/2018, 14:48 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pelaksana Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), Anggito Abimanyu, mengaku pihaknya belum melakukan penawaran investasi dana haji ke sektor infrastruktur.

Hal itu disampaikan Anggito menanggapi usulan Wakil Presiden Jusuf Kalla agar dana haji diinvestasikan ke sektor infrastruktur.

"Saya belum tahu. Kami belum ada sama sekali offering (penawaran)," kata Anggito usai pembukaan Rapat Kerja Nasional BPKH di Kantor Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Rabu (12/12/2018).

Baca juga: Wapres Kalla Usul Dana Haji Diinvestasikan ke Sektor Infrastruktur

Namun demikian, Anggito mengatakan, BPKH tentunya akan mengkaji kemungkinan investasi dana haji di sektor infrastruktur.

Ia menambahkan, saat ini BPKH tengah merealisasikan investasi dana haji di sektor transportasi dan akomodasi bagi jemaah haji.

Investasi tersebut melibatkan sejumlah BUMN seperti PT Aero Wisata dan PT Pertamina Patra Niaga.

Baca juga: Dana Haji yang Dikelola BPKH Capai Rp 110 Triliun

Anggito mengklaim, nilai investasi serta Internal Rate Return (IRR) yang diperoleh cukup besar.

"Kami sedang jajaki hotel, katering, sama transportasi. Transportasi di Indonesia dan Arab Saudi. Saudi di Madinah karena Madinah seperti saran Pak JK (Jusuf Kalla) itu bisa dipakai untuk haji dan umrah," ujar Anggito.

"Insya Allah tahun depan. Ini kan negonya cukup lama. Kami sudah ke sana, kami sudah kasih offering, mereka sudah kasih offering tapi kami belum ketemu," lanjut dia.

Baca juga: Menag Usul Penetapan Biaya Haji Mengacu ke Dollar AS

Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan dana haji bisa saja diinvestasikan ke sektor infrastruktur. Menurut Kalla, hasillnya akan jauh lebih besar daripada diinvestasikan di deposito.

Hal itu disampaikan Kalla saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) di Kantor Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Rabu (12/12/2018).

"Nah, investasi harus mesti hati-hati, kalau pengalaman kita investasi jangka panjang yang mengatur kenapa (tidak) tabungan haji beli kebun sawit di Sumatera, atau jalan tol, atau listrik, semua itu bisa. Karena bagaimana dana haji ini bermanfaat, bukan hanya ke jemaahnya," kata Kalla.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com