Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Kalla Usul Dana Haji Diinvestasikan ke Sektor Infrastruktur

Kompas.com - 12/12/2018, 14:44 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengusulkan dana haji untuk diinvestasikan ke sektor infrastruktur. Menurut Kalla, investasi di infratruktur akan jauh lebih menguntungkan ketimbang didepositokan.

Wapres menilai penambahan yang didapat dari deposito hanya berkisar di 7-8 persen per tahun. Sementara jika diinveastasikan di sektor infrastruktur penambahan yang diperoleh bisa mencapai 15 persen per tahun dari dana yang diinvestasikan.

Hal itu disampaikan Kalla saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) di Kantor Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Rabu (12/12/2018).

"Kenapa (tidak) tabungan haji beli kebun sawit di Sumatera, atau jalan tol, atau listrik, semua itu bisa. Karena bagaimana dana haji ini bermanfaat, bukan hanya ke jemaahnya," kata Kalla.

Kalla menambahkan, investasi dana haji di sektor infrastruktur juga akan lebih menguntungkan dibandingkan dengan membangun perkampungan haji Indonesia di Mekah.

Sebab, kata Kalla, musim haji hanya berlangsung tiga bulan. Sementara itu sembilan bulan sisanya lebih banyak orang yang umroh.

Menurut Kalla, orang yang pergi umroh tak akan mau tinggal di perkampungan haji. Sebab pembangunan perkampungan haji yang baru, bisa dipastikan lokasinya jauh dari Masjidil Haram.

Baca juga: Dana Haji yang Dikelola BPKH Capai Rp 110 Triliun

Kalla mengatakan, jemaah umroh pasti lebih memilih lokasi menginap di dekat Masjidil Haram. Karena itu, ia memprediksi perkampungan haji tersebut sepi peminat sehingga malah merugi.

Apa lagi jika hanya diinvestasikan di deposito, menurut Kalla BPKH akan merugi. Sebab kata dia bunga deposito tak akan sebanding dengan inflasi dan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat saat digunakan nanti.

"Intinya ialah investasi yang aman tapi nilainya lebih tinggi. Kalau berani beli itu jalan tol Jakarta-Bandung. Pasti feasible. Beli pembangkit listrik dari PLN, itu pasti nilainya lebih tinggi. Pasti mungkin di atas 15 persen," lanjut Kalla.

Sebelumnya, Kepala Badan Pelaksana Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Anggito Abimanyu menyatakan, saat ini dana yang dikelola pihaknya telah mencapai Rp 110 triliun atau meningkat Rp 10 triliun dari dana awal.

Menurut Anggito, dana awal di rekening Kementerian Agama (Kemenag) yang dimutasikan ke rekening BPKH sebesar Rp 100 triliun. Mutasi dilakukan pada awal 2018. 

Kompas TV Mantan Menteri Agama Suryadharma Ali mengajukan upaya hukum peninjauan kembali atas vonis kasus korupsi dana haji tahun 2010-2013 ke Mahkamah Agung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

Nasional
PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com