JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Erick Thohir, tak khawatir dengan elektabilitas capres dan cawapresnya yang masih di angka 53,2 persen. Sebab, kata Erick, saat ini Ma'ruf sebagai cawapres belum berkampanye.
Ia menyatakan kunjungan Ma'ruf ke sejumlah pesantren di beberapa provinsi pekan lalu bukan kampanye, melainkan sebatas silaturahmi. Ia menilai yang dimaksud dengan kampanye ialah Ma'ruf nantinya pergi ke pasar dan menyerukan masyarakat untuk memilihnya.
"Kan Abah belum bergerak. Belum kampanye. Kalau nanti Abah kampanye, wuih. Beliau belum bergerak saja sudah 53 persen. Apalagi beliau bergerak," kata Erick saat ditemui di Hotel Sahid, Jakarta, Jumat (7/12/2018).
Baca juga: Survei LSI: 2 Bulan Kampanye, Elektabilitas Jokowi-Maruf 53,2 Persen, Prabowo-Sandiaga 31,2 Persen
Ia menambahkan kunjungannya ke sejumlah pesantren beberapa pekan lalu merupakan kunjungan seorang kiai ke para santrinya.
Erick justru menilai elektabilitas pasangan capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang cenderung stagnan.
Berdasarkan survei Lingkaran Survei Indonesia Denny JA (LSI) elektabilitas Prabowo-Sandiaga 31,2 persen.
Erick memperkirakan jika angkanya dibedah maka elektabilitas Prabowo sekitar 20 persen sedangkan Sandiaga 10 persen.
Sementara itu, kata Erick, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf sebesar 53 persen mayoritas disumbang oleh Jokowi sebab Ma'ruf belum berkampanye.
Baca juga: Jubir Prabowo-Sandiaga Lebih Percaya Survei Internal Dibandingkan Lembaga Lain
"53 persen ini cawapresnya KH Ma'ruf Amin ini akan bergerak dan pasti nanti di atas 53 persen," lanjut dia.
Hasil survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia Denny JA (LSI) menunjukkan elektabilitas kedua pasangan capres-cawapres yang berkontestasi pada Pilpres 2019 tidak mengalami peningkatan yang signifikan atau cenderung stagnan selama dua bulan masa kampanye.
Berdasarkan hasil survei November 2018, elektabilitas pasangan Jokowi-Ma'ruf berada pada angka 53,2 persen dan Prabowo-Sandiaga sebesar 31,2 persen. Sementara responden yang masih belum menentukan pilihan sebesar 15,6 persen.
Peneliti LSI Rully Akbar menilai, elektabilitas yang cenderung staganan karena tidak adanya adu gagasan antara tim kampanye masing-masing pasangan calon.
Menurut Rully, hingga saat ini tim kampanye pasangan nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin maupun pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, masih berkutat pada isu-isu sensasional dan tidak substantif.
"Akibatnya dua bulan masa kampanye program dikalahkan isu sensasional yang tidak berpengaruh pada kenaikan elektabilitas," ujar Rully di kantor LSI, Jakarta Timur, Kamis (6/12/2018).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.