Ia mengatakan, anggota DPR pasti akan lebih disibukkan dengan agenda di dapil bersama para pemilihnya sehingga akan jarang hadir dalam rapat-rapat di DPR.
"Enggak heran kita. Itu kerja DPR kayak hari ini mah. Dari dulu juga begitu," ujar Rafyq.
Ia meminta para anggota DPR yang jarang hadir rapat itu mempertanggungjawabkan gaji yang telah diterima. Sebab gaji tersebut berasal dari pajak yang dibayarkan masyarakat.
Lain halnya Adin (29), warga Ciledug. Ia mengaku kesulitan menilai kinerja anggota DPR sebab tak mengetahui hasil dari yang dikerjakan.
Apalagi, jika dilihat dari penyelesaian undang-undang. Menurut dia, banyak undang-undang yang belum selesai dibahas.
Adin menyadari seorang anggota DPR tak hanya dituntut membuat undang-undang tetapi juga menyerapnl aspirasi masyarakat. Namun, ia menilai, tugas kedewanan di DPR tak semestinya ditinggal.
"Saran aja, kalau bisa dibagi waktu antara ke dapil sama ke DPR. Paling enggak rapat paripurna hadir. Karena kan enggak tiap hari rapat paripurna itu. Pintar-pintar aja anggota Dewan bagi waktu. Masa udah gede enggak bisa bagi waktu," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.