Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden: Dana Bansos PKH Naik 2 Kali Lipat Tahun Depan

Kompas.com - 03/12/2018, 17:57 WIB
Ihsanuddin,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengungkapkan, pemerintah akan menaikkan dua kali lipat dana bantuan sosial program keluarga harapan (PKH) pada tahun 2019.

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat sosialisasi dana PKH di Otista, Jakarta Timur, Senin (3/12/2018).

"Sekarang per tahun Rp 1.890.000 (per keluarga). Tahun depan Insyaallah akan naik dua kali lipat," kata Jokowi disambut riuh warga yang hadir.

"Siapa yang tidak setuju maju ke depan," tambah Jokowi, kali ini disambut tawa para hadirin.

Baca juga: Pemerintah Galakkan Program Kemandirian Ekonomi untuk Penerima PKH

Tak hanya jumlah bantuannya yang bertambah, Jokowi juga memastikan pada tahun depan jumlah penerima PKH bertambah. Jika tahun ini penerima program ini adalah 6 juta keluarga, maka di tahun 2019 jumlahnya bertambah menjadi Rp 10 juta keluarga.

"Kita harapkan kenaikan anggaran PKH betul-betul bermanfaat bagi ibu bapak semua, terutama yang memiliki usaha," kata Jokowi.

Jokowi menambahkan, penyaluran dana PKH pada tahun 2019 mendatang juga akan dimajukan. Jika pada tahun ini penyaluran PKH dilakukan bertahap empat kali dimulai Februari, maka tahun 2019 penyalurannya akan dimulai pada Januari.

"Jadi maju. Januari, April, Juni, Oktober," ujarnya.

Baca juga: Beda PKH Zaman Jokowi dan BLT Era SBY Versi Ketua DPP Golkar

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengingatkan dana PKH akan berguna untuk membantu masyarakat memenuhi gizi seperti untuk membeli susu atau pendidikan bagi anak-anak. Jokowi juga mewanti-wanti agar uang PKH tidak digunakan untuk membeli rokok.

"Kalau ketahuan untuk beli rokok nanti dicabut," kata Kepala Negara.

Dalam acara ini, hadir 1.725 orang warga. Sebanyak 1.250 orang penerima PKH dari Jatinegara, 275 pendamping PKH DKI Jakarta, dan 200 Pendamping Se-Jabodetabek.

Sementara Jokowi didampingi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita.

Kompas TV Dugaan pelanggaran kampanye yang dilakukan tim sukses salah satu pasangan calon Gubernur Jawa Timur, terus diusut oleh Panwaslu Lamongan dan Bawaslu Jawa Timur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com