Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBB Sebut Tak Akan Minta Jabatan Kepada Capres yang Didukungnya

Kompas.com - 02/12/2018, 18:26 WIB
Jessi Carina,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Bulan Bintang (PBB) Afriansyah Ferry Noer mengatakan, partainya tidak akan membuat persyaratan terkait jabatan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden yang akan mereka dukung.

Menurut Ferry, permintaan semacam itu tidak pernah diajukan oleh PBB.

"PBB tidak pernah meminta jabatan kepada siapapun yang kami bantu, yang penting buat kami adalah presiden yang kami dukung nanti bisa menyejahterakan rakyat dan bangsa Indonesia," ujar Ferry ketika dihubungi, Minggu (2/12/2018).

Baca juga: Sekjen PBB: Kader yang Sudah Jatuhkan Dukungan Pilpres Bukan Atas Nama Partai

"Kami tidak haus kekuasaan," tambah dia.

Kata dia, PBB bukan partai yang terobsesi untuk mendapatkan kekuasaan. Dukungan diberikan bukan untuk mengejar jabatan tertentu melainkan demi kesejahteraan masyarakat.

Oleh karena itu, syarat yang akan diajukan PBB kepada capres dan cawapres pilihan mereka bukan jabatan.

"Syarat kami adalah harus membela kaum tertindas, membela Islam, membela umat, dan siap mempertahankan NKRI," kata Ferry.

Baca juga: Soal Pilpres, 100 Persen DPW di PBB Serahkan Keputusan kepada Yusril

Adapun, PBB baru akan mengumumkan arah dukungan dalam Pemilihan Presiden pada Januari mendatang. Namun, sejauh ini sinyal kuat dukungan PBB akan mengarah kepada pasangan calon nomor urut 01, Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.

Pasalnya, Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra sudah menjadi pengacara Jokowi-Ma'ruf dalam Pilpres ini. Beberapa hari yang lalu, Yusril juga bertemu dengan Jokowi di Istana Bogor.

Seusai pertemuan, Yusril mengatakan, partainya akan menentukan sikap politik di Pemilu 2019 pada Januari 2019 yang akan datang.

Baca juga: Jika Yusril Dukung Jokowi, Bagaimana dengan Akar Rumput PBB?

 

Ia meyakini, internal partainya akan seiring sejalan dengan pilihan politiknya.

"Untuk internal di PBB tentu ada dinamika, ada pro kontra. Biasalah. Karena itu, kami akan ada rapat koordinasi nasional bulan Januari. Jadi kan sudah panjang waktunya. Mungkin yang marah-marah itu nanti sudah agak tenang, yang ngomel-ngomel sudah mulai mengerti," kata Yusril.

"Jadi, Insya Allah (mendukung Jokowi-Ma'ruf). Kan sudah sama," lanjut dia.

Kompas TV Seusai mengikuti Rakernas, Ketua Umum Partai Bulan Bintang, Yusril Ihza Mahendra bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Jawa Barat. Keduanya melangsungkan pembicaraan tertutup.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Bantah PKS Soal Jokowi Sodorkan Namanya Diusung di Pilkada Jakarta, Kaesang: Bohong

Bantah PKS Soal Jokowi Sodorkan Namanya Diusung di Pilkada Jakarta, Kaesang: Bohong

Nasional
Diwarnai Demo Udara, KSAL Sematkan Brevet Kehormatan Penerbal ke 7 Perwira Tinggi

Diwarnai Demo Udara, KSAL Sematkan Brevet Kehormatan Penerbal ke 7 Perwira Tinggi

Nasional
Data PDN Tidak 'Di-back Up', DPR: Ini Kebodohan, Bukan Masalah Tata Kelola

Data PDN Tidak "Di-back Up", DPR: Ini Kebodohan, Bukan Masalah Tata Kelola

Nasional
Didesak Mundur dari Menkominfo Buntut Peretasan PDN, Budi Arie: Tunggu Saja

Didesak Mundur dari Menkominfo Buntut Peretasan PDN, Budi Arie: Tunggu Saja

Nasional
Dalam Rapat, DPR Tanyakan Isu Adanya Kelalaian Pegawai Telkom dalam Peretasan PDN

Dalam Rapat, DPR Tanyakan Isu Adanya Kelalaian Pegawai Telkom dalam Peretasan PDN

Nasional
Minta Literasi Bahaya Judi “Online” Digalakkan, Wapres: Jangan Sampai Kita Jadi Masyarakat Penjudi!

Minta Literasi Bahaya Judi “Online” Digalakkan, Wapres: Jangan Sampai Kita Jadi Masyarakat Penjudi!

Nasional
Menkominfo Berkelit Banyak Negara Diserang Ransomware, Dave: Penanganannya Hitungan Jam

Menkominfo Berkelit Banyak Negara Diserang Ransomware, Dave: Penanganannya Hitungan Jam

Nasional
Mandiri Jogja Marathon 2024 Kembali Digelar, Bangkitkan Semangat Keberlanjutan dan Ekowisata

Mandiri Jogja Marathon 2024 Kembali Digelar, Bangkitkan Semangat Keberlanjutan dan Ekowisata

Nasional
Alasan Safenet Galang Petisi Tuntut Budi Arie Mundur dari Menkominfo...

Alasan Safenet Galang Petisi Tuntut Budi Arie Mundur dari Menkominfo...

Nasional
PDNS Diretas, Jokowi Diingatkan Tak Jadikan Jabatan Menkominfo 'Giveaway'

PDNS Diretas, Jokowi Diingatkan Tak Jadikan Jabatan Menkominfo "Giveaway"

Nasional
Singgung Bantuan FBI, DPR Sebut Ada Harapan Data PDN Bisa Pulih

Singgung Bantuan FBI, DPR Sebut Ada Harapan Data PDN Bisa Pulih

Nasional
Sentil BSSN yang Sudah Prediksi Serangan Ransomware di 2024, Sukamta: Kayak Mama Lauren

Sentil BSSN yang Sudah Prediksi Serangan Ransomware di 2024, Sukamta: Kayak Mama Lauren

Nasional
Harap Pimpinan dan Dewas Baru KPK Berintegritas, Wapres: Jangan Titipan!

Harap Pimpinan dan Dewas Baru KPK Berintegritas, Wapres: Jangan Titipan!

Nasional
Grace Natalie Bantah Kabar Jokowi Sodorkan Kaesang ke Parpol untuk Pilkada Jakarta

Grace Natalie Bantah Kabar Jokowi Sodorkan Kaesang ke Parpol untuk Pilkada Jakarta

Nasional
Kasus Pengadaan Pesawat Garuda, Soetikno Soedarjo Dituntut 6 Tahun Bui

Kasus Pengadaan Pesawat Garuda, Soetikno Soedarjo Dituntut 6 Tahun Bui

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com