Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bila Terpiilh, Ini Langkah Prabowo-Sandiaga Atasi Defisit BPJS

Kompas.com - 30/11/2018, 15:58 WIB
Reza Jurnaliston,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno mengatakan, dirinya bersama Prabowo Subianto akan mengkaji ulang secara komprehensif soal penyelenggaraan BPJS Kesehatan yang dinilainya masih belum optimal.

“Kita akan lakukan secara komprehnsif pengkajian ulang, berapa sih yang diperlukan untuk BPJS, karena kita harus hitung betul kemampuan dari pemerintah dan pengelola BPJS lebih baik,” kata Sandiaga saat ditemui di daerah Kapuk, Jakarta Barat, Jumat (30/11/2018).

Bila mendapatkan kepercayaan dari rakyat, tutur Sandi, dirinyanya bersama Prabowo Subianto akan melakukan perbaikan secara menyeluruh dalam sistem BBJS Kesehatan.

Evaluasi dan perbaikan bertujuan untuk memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat, terutama agar pemberian obat-obatan, kesejahteraan dan gaji dokter tidak “nunggak”.

“Kita akan hitung betul berapa preminya yang harus dihitung. Saya punya pengalaman di bidang keuangan, kita akan kasihkan BPJS sumber daya yang cukup untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya kepada rumah sakit dan beli obat,” tutur Sandiaga.

Pihaknya juga akan melihat seberapa kemampuan masyarakat dalam membayar iuran BPJS.

Baca juga: Presiden Jokowi Beri Sinyal Akan Subsidi BPJS Kesehatan

“Nanti kita akan lihat berapa kemampuan masyarakat membayar iuran, proses ini belum dibuka secara uji publik,” kata Sandiaga.

Menurut Sandiaga, Pemerintah harus terbuka dan jujur terhadap kemampuan keuangan negara kepada masyarakat.

“Kita sampaikan kita terus terang saja kemampuan negara seperti ini yang ditanggung menengah ke bawah yang menengah ke atas enggak perlu ditanggung atau kelas dua kelas 3 dinaikkan preminya,” sambung Sandiaga.

Kompas TV Hipertensi, Stroke hingga gagal jantung menjadi penyakit yang paling banyak di-klaim melalui fasilitas BPJS Kesehatan. Dengan iuran maksimal Rp 80 ribu per bulan peserta mandiri bisa mendapatkan layanan dengan fasilitas tertentu. Dengan demikian masih perlukah kita mengambil asuransi kesehatan pribadi lagi? Kita sudah bersama perencana keuangan dari zap finance Prita Ghozie.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com