Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadiri Festival Qasidah, Jokowi Nostalgia Saat Remaja...

Kompas.com - 29/11/2018, 22:59 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo bernostalgia saat menghadiri acara Festival Bintang Vokalis Qasidah Gambus Tingkat Nasional XXIII, di Asrama Haji, Jakarta Timur, Kamis (29/11/2018).

Di depan 500-an peserta festival, Presiden Jokowi mengatakan, ia teringat lagu qasidah era 1970-an hingga 1980-an.

"Mungkin Bapak Ibu ingat, ini lagu tahun 1975 atau 1980-an, Merdeka Membangun yang dibawakan Nasida Ria," ujar Jokowi dalam pidatonya.

"Saya masih remaja waktu itu. Tapi sering mendengarkan karena Bapak saya itu punya kasetnya," lanjut dia.

Jokowi lantas berkelakar, para peserta jangan memintanya untuk menyanyikan lagu itu.

"Suara saya kadang baik, kadang enggak baik," kata Jokowi disambut tawa para peserta acara.

Jokowi menambahkan, umat Islam harus bersyukur bahwa Islam merupakan agama yang mempunyai perhatian tinggi terhadap dunia kesenian.

Menurut Jokowi, dalam peradaban Islam di dunia, ilmu pengetahuan, sains dan seni tumbuh dengan subur.

"Dalam peradaban Islam, seni seperti qosidah dapat terus berkembang sampai saat ini dan memberikan semangat pada umat, mengingatkan kita mengenai hal baik, akhlakul karimah," ujar Jokowi.

Ia mencontohkan kelompok musik gambus di Indonesia yang saat ini sedang populer Nisa Sabyan. Jokowi sangat memfavoritkan salah satu lagunya yang berjudul "Deen Assalam".

Sebab, salah satu liriknya, yakni "Abtahiyyat wabsalam..Ansyuru ahlal kalam jainuddin yahtirom.." yang artinya adalah "Melalui perilaku mulia dan damai, sebarkanlah ucapan yang manis".

"Melihat perkembangan qosidah, kita diingatkan shalawat dan khasanah berpadu dalam perkembangan zaman dan jadi semakin menarik dan indah," kata Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com