Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rapat Evaluasi Penyelenggaraan Haji, DPR Soroti Akomodasi hingga Transportasi

Kompas.com - 26/11/2018, 17:03 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi VIII DPR menggelar rapat evaluasi penyelenggaraam haji 2018 bersama Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (26/11/2018).

Dalam rapat tersebut Komisi VIII menyoroti akomodasi, konsumsi, kualitas tenaga pelayanan jemaah haji, dan transportasi.

Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzily mengatakan, secara umum penyelenggaraan ibadah haji tahun 2018 sudah baik, namun tetap ada catatan dalam keempat hal tersebut.

Dari segi akomodasi, Komisi VIII masih menemui beberapa pondokan yang kualitasnya di bawah hotel bintang 3. Padahal standar minimal pondokan bagi jemaah haji ialah hotel bintang 3.

Baca juga: Soal Masukan dari Jemaah Haji, Ini Kata Menag

"Kami mengingatkan kepada Kementerian Agama supaya lebih tegas terhadap penyedia pemondokan yang memang dinilai bermasalah begitu," kata Ace saat ditemui usai rapat.

Sementara itu, dari segi transportasi, Komisi VIII menyoroti penggunaan bus khusus jemaah haji oleh jemaah haji negara lain. Akibatnya, beberapa jemaah haji Indonesia tidak terangkut tepat waktu.

Sedangkan di segi pelayanan jemaah haji, Komisi VIII menemui mereka yang dekat dengan kepala daerah justru menjadi tenaga pelayanan jemaah haji.

Padahal, lanjut Ace, semestinya tenaga pelayanan jemaah haji diisi oleh orang-orang yang kompeten.

"Lalu dari segi konsumsi penyediaan makanan memang tahun ini lebih bagus 40 x jemaah haji di Mekkah mendapatkan fasilitas makanan. Namun, justru pada saat diperlukan makanan yaitu tiga hari menjelang hari H pelaksanaan ibadah haji, justru jemaah haji dilepas," kata Ace.

"Sehingga mereka kesulitan untuk mendapatkan makanan. Nah kami akan meminta kepada kementerian agama justru penyediaan makanan harusnya dilaksanakan pada tiga hari menjelang puncak ibadah haji. Karena mereka memerlukan stamina, gizi, dan juga tenaga," lanjut politisi Golkar itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com