Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Puji Ide Adanya "Fit And Proper Test" untuk Cawagub DKI

Kompas.com - 07/11/2018, 19:03 WIB
Jessi Carina,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno, memuji ide untuk melakukan fit and proper test terhadap calon wakil gubernur DKI Jakarta. Kata dia, hal itu dilakukan untuk menyediakan kepala daerah yang baik bagi warga DKI Jakarta.

"Ini juga bukan ajang perebutan kursi wagub tapi ajang membuat Jakarta lebih baik dan ajang untuk membantu kinerja Pak Anies beserta seluruh jajaran Pemprov DKI. Olehh karena itu, nilai tambahnya ada fit and proper," ujar Sandiaga di kawasan Lebak Bulus, Rabu (7/11/3018).

"Nanti ada proses yang disebut fit and proper test adalah salah satu inovasi dari politik yang bersahabat menurut saya," tambah dia.

Sandiaga juga mengapresiasi kesepakatan yang akhirnya dibuat oleh Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) soal masalah ini. Sejak awal dia yakin bahwa Gerindra dan PKS merupakan sahabat erat yang tidak akan pecah karena polemik ini.

Baca juga: Tanggapan Anies Disebut Bisa Jadi Mediator Penentuan Wagub DKI

Dia tidak setuju jika keputusan untuk menyerahkan kursi wagub kepada PKS karena ancaman mematikan mesin partai. Sebab, selama ini kader PKS selalu ada membantu dia selama kampanye di luar kota.

"Karena hampir di tiap kunjungan saya itu, PKS kadernya yang paling semangat. Jadi saya justru melihat tambah semangat PKS," kata Sandiaga.

Adapun Gerindra DKI dan PKS DKI telah sepakat bahwa kursi wagub menjadi hak PKS. Dua kandidatnya ditentukan lewat fit and proper test yang akan diikuti sejumlah kader PKS.

Wakil Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Syarif mengatakan, fit and proper testdilakukan untuk menguji kemampuan kandidat-kandidat yang diusulkan PKS dalam memimpin Jakarta pada sisa empat tahun jabatan.

"Kan kami lagi ukur, melihat kuat enggak nih calonnya memimpin 4 tahun berikutnya," ujar Syarif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

Nasional
Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Nasional
Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Nasional
Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasional
Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi 'Online' Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi "Online" Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com