JAKARTA, KOMPAS.com - Petinggi Lippo Group, Billy Sindoro mengaku pernah bertemu dengan Bupati Bekasi Neneng Hassanah Yasin sebanyak dua kali.
Hal itu ia ungkapkan usai menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (5/11/2018) malam.
Billy dan Neneng merupakan tersangka dalam kasus dugaan suap pada proses perizinan proyek pembangunan Meikarta di Cikarang.
Menurut Billy, poin pertemuannya dengan Neneng menjadi salah satu topik pertanyaan yang diajukan penyidik pada pemeriksaan tadi.
Baca juga: Setelah 15 Jam di Gedung KPK, Bos Lippo Group Billy Sindoro Ditahan
"Saya mengatakan, iya saya kenal, baru bertemu dua kali, pendek-pendek (durasi pertemuannya)," kata Billy.
Pertemuan pertama, kata dia, silaturahim dengan Neneng yang baru melahirkan anaknya. Dalam pertemuan itu, ia bersama sejumlah perwakilan dari Lippo Group hanya menyampaikan ucapan selamat atas kelahiran anak Neneng.
Pertemuan itu, lanjut Billy, hanya berlangsung sekitar 30 menit.
"Ada orang-orang di situ, rombongan. Ibu (Neneng) baru melahirkan, ada bayi, ada anak yang lain, ada pengasuh anak. Bicara yang umum, bicara biasa. Tidak ada bicara bisnis, tidak ada bicara apa-apa yang lain, apalagi soal uang," katanya.
Pada pertemuan kedua, Billy mengaku pernah bertemu dengan Neneng di sebuah hotel. Pada waktu itu, Billy ingin mengetahui tanggapan Neneng atas program corporate social responsibility (CSR) yang ia sampaikan.
Baca juga: KPK Pertimbangkan Tuntutan Maksimal terhadap Billy Sindoro
"Saya ingin melihat respons Ibu, gimana kalau saya mengusulkan kepada Rumah Sakit Siloam membuka rumah sakit kecil dulu untuk CSR. Saya ingin tahu respons si Ibu," kata Billy.
"Karena rumah sakit kecil, ukuran kelas C, kelas D itu dengan izin Bupati. Jadi saya tanya. Pertemuan singkat sekali dan ada orang-orang di situ. Dan ibu juga ditunggu orang lain. Jadi pertemuan cepat sekali, 10 atau 15 menit itu pertemuan sudah selesai," lanjutnya.
Ia pun kembali membantah pertemuan tersebut membicarakan persoalan uang, perizinan maupun bisnis terkait proyek Meikarta.
"Tidak ada bicara lain, apalagi bicara uang. Kecuali bicara yang saya sebutkan tadi," kata dia.