Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perludem Dukung Debat Capres-Cawapres Digelar di Kampus

Kompas.com - 22/10/2018, 10:20 WIB
Devina Halim,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini mendukung usulan pelaksanaan debat di kampus.

Ia mengatakan, hal itu sudah biasa dilakukan oleh negara lain, misalnya Amerika Serikat.

"Kalau saya tidak ada masalah, kalau di beberapa negara biasanya selalu diadakan di kampus, misalnya di Amerika Serikat, di Filipina, mereka menggunakan kampus," tuturnya ketika dihubungi oleh Kompas.com, Senin (22/10/2010).

Kendati demikian, yang menjadi catatan Titi adalah pelaksanaannya tidak melanggar aturan pemilu terkait kampanye.

Baca juga: Tim Prabowo-Sandi Usulkan Debat Capres Digelar di Kampus, Tanpa Dihadiri Pendukung

Ia menuturkan, fasilitas pendidikan termasuk tempat yang dilarang untuk melakukan kampanye.

Larangan tersebut terdapat pada Pasal 280 ayat (1) huruf h Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.

Di sisi lain, debat pasangan calon merupakan salah satu metode kampanye. Hal itu tertuang dalam Pasal 275 ayat (1) huruf h UU Pemilu.

"Saya kira harus dipikirkan teknisnya agar tidak bertentangan dengan UU kita, karena di Pasal 280 ayat (1) huruf h, melarang kampanye di fasilitas pendidikan. Tetapi debat itu metode kampanye menurut UU Pemilu," terang Titi.

Baca juga: Debat Capres di Kampus Dinilai Tak Masalah

Oleh sebab itu, penyelenggara perlu betul-betul memastikan bahwa kampus hanya menjadi tempat dilaksanakannya debat, tanpa ada aktivitas kampanye yang mengikuti di sekeliling lokasi.

Begitu pula soal penonton yang diusulkan dari kalangan mahasiswa.

Ia menyambut baik usul tersebut dengan tujuan sebagai bentuk pendidikan politik, tetapi hal itu juga tak boleh luput dari hal-hal teknis yang perlu diperhatikan.

Baca juga: Tim Kampanye Jokowi-Maruf Tak Masalah Debat Capres di Kampus, tetapi...

Titi juga menekankan agar aspek keberimbangan dan esensi debat sebagai bentuk pendidikan politik, tak terlupakan.

"Saya kira kalau sekadar lokasi, tempat, dan berimbang, karena kan prinsipnya memang harus dilakukan secara berimbang, dan memberikan pendidikan politik secara proporsional, saya kira bagus-bagus saja," ujarnya.

Sebelumnya, Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengusulkan agar debat calon presiden dan wakil presiden tidak digelar di hotel, seperti pada periode sebelumnya.

Dahnil mengusulkan agar debat capres dan cawapres digelar di kampus.

Menurut Dahnil, debat dapat diikuti oleh akademisi dan mahasiswa terpilih yang bebas berdialog dan menguliti semua visi-misi kandidat. Menurut dia, mahasiswa bisa menjadi panelis debat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com