Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR Usulkan Bawaslu Kelola Dana Saksi

Kompas.com - 16/10/2018, 21:14 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi II DPR RI Zainuddin Amali mengusulkan kewenanangan pengelolaan dana saksi Pemilu 2019 tidak diberikan ke partai politik, melainkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) sebagai penyelenggara pemilu. Hal itu untuk menghindari adanya dana saksi yang diselewengkan.

"Kalau ada khawatir nanti diselewengkan, jangan kasih partai. Biarkan penyelenggara yang kelola itu, dipayungi Undang-Undang APBN sehingga aman, bisa diaudit dan dipertanggungjawbakan," kata Amali usai rapat dengar pendapat (RDP) dengan Bawaslu dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (16/10/2018).

"Menurut kami yang paling cocok Bawaslu, karena toh mereka ada saksi Bawaslu yang sudah dianggarkan," sambung dia.

Baca juga: DPR dan Pemerintah Sepakat Dana Saksi Parpol Tak Dibiayai Negara

Mekanisme pemberian dana saksi, kata Amali, bisa dilakukan langsung oleh Bawaslu ke saksi yang datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS). Jika saksi tak datang, maka dana tersebut tidak diberikan.

Amali menambahkan, harus segera dilakukan pembahasan mengenai pengelolaan dana saksi. Sebab, saksi penting dalam penyelenggaraan Pemilu.

"Saksi ini penting, jangan sampai partai karena enggak mampu sehingga nggak ada saksinya," ujar Amali.

Baca juga: Dana Saksi Pemilu Dinilai Memberatkan APBN

Menanggapi usulan tersebut, Ketua Bawaslu Abhan menyebut lebih tepat kewenangan pengelolaan dana saksi diberikan ke pemerintah. Sebab, dalam Undang-Undang nomor 7 tahun 2017 tengang Pemilu, Bawaslu hanya berkewajiban untuk melakukan pelatihan saksi, tidak berwenang dalam mengelola biaya saksi.

Abhan khawatir, jika kewenangan tersebut diberikan ke pihaknya, maka akan menyalahi peraturan perundang-undangan.

"Nanti disesuaikan lagi. Tapu di Undang-Undang memang diperintahkan untuk pelatihan, tidak untuk membayar uang saksi," ujar Abhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com