Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi Demokrat Duga Ada Motif Politik Terkait Pembatalan Kenaikan Harga Premium

Kompas.com - 13/10/2018, 17:59 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat Imelda Sari menyebut pemerintah memperlihatkan komunikasi yang buruk terkait pembatalan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis premium.

Menurut Imelda, seharusnya saat akan mengambil keputusan yang nantinya akan diumumkan ke publik, pemerintah lebih dulu melakukan komunikasi yang matang. Sehingga, pembatalaan kebijakan tak terjadi. 

"Dari sisi komunikasi, apa kenaikan (harga BBM jenis premium) disampaikan menteri ESDM, menteri lainnya? Ada miskomunikasi dalam hal ini," kata Imelda dalam diskusi Polemik Premium di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (13/10/2018).

Imelda juga menduga, pemerintah ragu-ragu untuk memutuskan kenaikan harga BBM. Keragu-raguan itu lantaran pertimbangan aspek politis. 

Akibat keragu-raguan itu, akhirnya kenaikan harga premium dibatalkan. 

Pemerintah memperhitungkan dampak yang akan ditimbulkan dari sisi popularitas dan elektabilitas, jika harga premium naik, mengingat semakin dekatnya Pilpres 2019. 

"Ya, saya lihatnya mungkin karena mau hadapi pemilu. Kalau alasannya itu, pemerintah dalam hal ini ragu-ragu, bisa menggerus dari sisi popularitas, agak kurang wise," ujar Imelda.

Seharusnya, kata Imelda, dalam mengambil keputusan terkait harga BBM pemerintah mempertimbangkan sejumlah aspek seperti daya beli masyarakat, harga pangan dan logistik, hingga transportasi.

Sebab, kebijakan menyangkut BBM merupakan unsur yang sangat strategis bagi masyarakat.

"Kalau pemerintah mau menaikkan tentu harus dihitung aspek transportasi, harga pangan, dan logistik, kalau itu dihitung adalah daya beli masyarakat yang sudah sangat berat, kalau pemerintah punya solusi disisi itu, go ahead," ujar Imelda.

Selain itu, Imelda menyarankan supaya pemerintah memperbaiki komunikasi yang buruk supaya tidak lagi terjadi kesalahan komunikasi.

Baca juga: Jokowi: Konsumsi Bisa Menurun jika Harga Premium Naik

Menteri ESDM Ignasius Jonan mengumumkan rencana kenaikan harga BBM bersubsidi jenis premium di Sofitel Hotel, Nusa Dua, Rabu (10/10/2018) sore.

Penyesuaian atau kenaikan harga premium itu, menurut Jonan, menjadi sebesar Rp 7.000 per liter untuk di daerah Jawa, Madura, dan Bali (Jamali) dan Rp 6.900 per liter untuk di luar Jamali.

Namun, dalam hitungan jam, pernyataan Jonan itu dikoreksi oleh anak buahnya.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi, Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan, BBM batal naik berdasarkan arahan Presiden Jokowi.

Kompas TV Untuk bantuan dari luar negeri, Panglima memastikan bahwa bantuan berupa angkutan udara, tenda, pembersih air, genset, dan alat untuk foging.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com