Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Usulan Jokowi di Forum ASEAN Leaders Gathering

Kompas.com - 12/10/2018, 09:59 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertemuan ASEAN Leaders Gathering yang digagas Presiden Joko Widodo di Hotel Sofitel Nusa Dua, Bali, Kamis (11/10/2018), dihadiri 10 negara Asia Tenggara serta sejumlah pimpinan lembaga internasional.

Dalam forum, itu, Presiden Jokowi menyampaikan lima usulan. Apa saja 5 usulan Jokowi?

1. Negara-negara di Asia Tenggara harus mulai memikirkan mekanisme kerja sama kawasan global bagi pembangunan berkelanjutan pasca-bencana.

Usulan ini didasari rentetan bencana alam yang mengguncang Indonesia, beberapa waktu terakhir.

Indonesia menyadari pembangunan puluhan tahun bisa hilang dalam sekejap akibat bencana.

Oleh sebab itu, diperlukan kerja sama dengan negara kawasan untuk mengembalikan daerah terdampak bencana seperti semula.

2. ASEAN harus memprioritaskan SDGs dalam tahap pembangunan di negaranya masing-masing.

Indonesia mengklaim telah mengupayakan itu di dalam proses pembangunannya.

Prioritas itu, menurut Presiden Jokowi, sudah membuahkan hasil. Angka kemiskinan menurun menjadi satu digit, yakni 9,8 persen pada 2018.

Selain itu, akses rumah tangga terhadap air bersih meningkat, akses terhadap pelayanan kesehatan melalui jaminan kesehatan nasional juga menyentuh angka 77,78 persen dari total penduduk.

"Tidak kalah penting, adalah kemajuan besar pada pembangunan infrastruktur dalam empat tahun terakhir ini sebagai perwujudan tujuan nomor sembilan dari SDGs," kata Jokowi.

3. Masih mengenai demi pencapaian SDGs, Presiden Jokowi mengusulkan diwujudkannya sinergi yang kuat di antara negara ASEAN dan organisasi internasional serta lembaga keuangan.

"Sinergi antara organisasi kawasan dan organisasi internasional serta lembaga keuangan bagi pencapaian SDGs penting sekali artinya," lanjut Jokowi.

4. Indonesia mendorong sumber pendanaan inovatif, misalnya 'blenden finance' yang telah dibahas dalam Forum Tri Hita Karana.

"Salah satu tantangan pencapaian SDGs adalah masalah pendanaan. Oleh karena itu, Indonesia mendorong sumber pendanaan inovatif, misalnya 'blended finance'," lanjut Presiden Jokowi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com