JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie akan mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI pada Pemilu 2019.
Dengan dana awal sebesar Rp 50 juta, Grace maju dari Daerah Pemilihan (dapil) Jakarta III, meliputi Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Kepulauan Seribu.
Dari mana ia mengumpulkan dana kampanye?
Grace mengatakan, ia mengandalkan partisipasi publik sebagai penunjang dirinya untuk "nyaleg".
"Kalau saya pengennya dana ini muter. Kami tinggalkan cara-cara berpolitik zaman dulu yang sangat money politic. Jadi kalau saya sih banyak mengandalkan partisipasi publik," kata Grace saat dihubungi Kompas.com, Selasa (9/10/2018).
Salah satu bentuk partisipasi publik adalah publik diminta membayar untuk mengikuti sebuah acara tertentu.
Misalnya, pada sebuah acara di mana Grace sebagai salah satu pembicara beberapa waktu lalu. Pada acara tersebut, hadirin harus membayar minimum Rp 150.000.
Bahkan, orang yang ingin duduk semeja dengannya harus merogoh kocek lebih dalam sebesar Rp 550.000.
Grace mengatakan, acara tersebut sangat sukses dan dipadati lebih dari 200 orang.
Menurut mantan jurnalis ini, hal itu terjadi karena ada kepercayaan publik terhadap rekam jejak partainya.
"Artinya PSI bekerja selama 4 tahun, kami bicara politik harapan, soal orang-orang yang terbaik," kata dia.
"Jadi orang mulai timbul trust. Kalau tidak trust ngapain juga, sudah mereka buang waktu, bayar pula," lanjut Grace.
Blusukan
Selain itu, blusukan juga menjadi salah satu cara yang getol dilakukan Grace.
Tak hanya untuk memperkenalkan diri, blusukan sangat berguna untuk memperoleh berbagai bentuk bantuan dari masyarakat.