JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto menuturkan pertemuan sekjen partai koalisi Jokowi-Ma'ruf dengan Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie berlangsung akrab.
Hasto menceritakan pertemuan itu diawali dengan sajian makan malam berupa sate kambing dan sate domba.
"Untuk memberikan energi untuk tim kampanye. Yang penting itu lontong sayurnya ada petenya. Jadi makan yang disajikanpun itu juga mencerminkan suasana yang begitu akrab yang ditunjukkan oleh Bang Ical," kata Hasto usai bertemu dengan Aburizal di kediamannya, kawasan Ki Mangunsarkoro, Menteng, Jakarta, Senin (8/10/2018).
Baca juga: Aburizal Bakrie dan Sekjen Koalisi Indonesia Kerja Bahas Pemenangan Jokowi-Maruf di Pilpres 2019
Hasto mengungkapkan, pihaknya membahas hal-hal strategis terkait kepentingan Indonesia. Aburizal, kata dia, memberikan arahan dan kritik positif terhadap kinerja tim kampanye.
"Sehingga beliau juga memberikan arahan bagaimana peningkatan kualitas prestasi dilakukan dengan menampilkan hal-hal yang baik untuk bangsa dan negara," kata dia.
Sementra Aburizal mengaku lebih fokus berdiskusi dengan para Sekjen koalisi Jokowi-Ma'ruf mulai dari hal mendasar, seperti Undang-Undang Dasar 1945 dan kaitannya dengan Pilpres 2019 untuk memperbaiki masa depan Indonesia.
"Tadi mengharapkan satu pemilu yang damai kita harapkan pemilu yang bersahabat. Seperti yang disampaikan oleh Pak Jokowi sendiri ini bukan peperangan ini suatu kontestasi membutuhkan satu keamanan," katanya.
Di sisi lain, Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir menilai pertemuan pihaknya dengan Aburizal menunjukkan soliditas koalisi Jokowi-Ma'ruf.
Baca juga: Senin Malam, Sekjen Koalisi Jokowi-Maruf Akan Bertemu Aburizal Bakrie
Ia mengungkapkan, Aburizal meminta tim Jokowi-Ma'ruf memandang Pilpres 2019 sebagai agenda jangka panjang untuk meningkatkan kualitas Indonesia.
"Ini advice-nya luar biasa tidak hanya bicara hari ini tapi bicara masa datang bagaimana mengenai UUD 1945 supaya kita menjadi negara yang maju," papar Erick.
"Tahun 2045 itu 100 tahun Indonesia merdeka dan tentu proses itu tidak bisa berjalan hanya lima tahun ini yang diharapkan Pak Aburizal sendiri bagaimana kita konsisten membangun bangsa ini," lanjutnya.