Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sutopo: Terima Kasih Pak Jokowi, Sudah Lama Sekali Saya Ingin Bertemu

Kompas.com - 05/10/2018, 14:14 WIB
Ihsanuddin,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Mimpi Sutopo Purwo Nugroho untuk bertemu Presiden Joko Widodo akhirnya terwujud.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu akhirnya bertemu Presiden Joko Widodo pada Jumat (5/9/2018) siang.

Sutopo diterima Kepala Negara di ruang kerjanya di Istana Kepresidenan, Bogor, sekitar pukul 13.45 WIB.

Sutopo yang mengenakan batik lengan panjang langsung menyalami Presiden Jokowi.

"Apa kabar, Pak Sutopo?" sapa Jokowi.

"Alhamdulillah sehat, Pak," kata Sutopo.

Baca juga: Sutopo: Saya Sering Mention Presiden, tetapi Enggak Pernah Di-retweet

Jokowi lantas mempersilakan Sutopo untuk duduk. Sutopo langsung menyampaikan terima kasih karena Jokowi sudah bersedia mengundangnya ke Istana.

"Terima kasih sekali bisa bertemu Presiden. Sudah lama sekali saya ingin bertemu," kata Sutopo.

"Iya," jawab Jokowi.

Pertemuan antara Jokowi dan Sutopo berlangsung tertutup. Wartawan hanya diizinkan mengambil gambar di awal pertemuan.

Hingga saat ini, pertemuan masih berlangsung.

Baca juga: Bertemu Jokowi, Kado Terindah Sutopo Jelang Ulang Tahun ke-49

Sebelum diterima Jokowi, Sutopo yang datang lebih cepat dari waktu yang dijadwalkan sempat bercengkrama dengan wartawan.

Selama bertugas di BNPB, Sutopo memang sering melihat Jokowi saat meninjau bencana.

Namun, Sutopo tidak pernah bersalaman langsung, apalagi berbincang dengan orang nomor satu di Indonesia itu karena situasi di lapangan.

Oleh karena itu, Sutopo yang mengidap kanker paru-paru stadium 4B ini mengaku sangat senang hari ini bisa bertemu Jokowi

Baca juga: JEO - Lebih Kenal dengan Sutopo Purwo Nugroho...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com