JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Golkar mengingatkan bakal caleg yang akan memperebutkan kursi DPR di Pemilu 2019 untuk menghindari perbuatan koruptif apabila nantinya terpilih sebagai wakil rakyat.
"Kalau ada tindakan koruptif pasti merugikan partai," kata Sekjen Partai Golkar Lodewijk F Paulus usai membuka acara bimbingan teknis caleg Golkar di Jakarta, Kamis (13/9/2018).
"Itu yang saya harapkan tadi saya mengajak caleg-caleg ini mari kita bangun partai ini sesuai tagline Golkar bersih, bangkit, maju, dan Insya Allah Golkar menang," tambah dia.
Baca juga: Golkar Jadikan Hasil Survei sebagai Cambuk
Hal ini disampaikan Lodewijk menanggapi hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA Agustus 2018 yang menunjukkan Partai Golkar terancam tak masuk peringkat dua besar pemenang Pemilu 2019 untuk pertama kalinya.
Dari 1200 responden, sebanyak 24,8 persen memilih PDI-P dan Gerindra sebesar 13,1 persen. Sedangkan Golkar sebesar 11,3 persen.
Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby memaparkan, menurunnya elektabilitas Golkar ini karena kasus korupsi yang menimpa para elitenya, mulai dari mantan ketua umum Golkar Setya Novanto dan mantan sekjen Golkar Idrus Marham.
Baca juga: Peneliti LSI: Isu Politik Dua Kaki Berpotensi Rugikan Demokrat di Pemilu 2019
Lodewijk mengatakan, tindakan korupsi yang dilakukan oleh individu di sebuah parpol memang tidak bisa dihindari. Oleh karena itu lah, Partai Golkar tak bosan-bosan mengingatkan setiap kadernya untuk menghindari korupsi.
"Saya katakan, kalau memang itu ya mari menjadi pecut buat kita supaya tidak melakukan tindakan koruptif," kata dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.