JAKARTA, KOMPAS.com - Koalisi pengusung pasangan Prabowo subianto-Sandiaga Uno meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) menunda penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pemilu 2019.
Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani saat menghadiri rapat pleno rekapitulasi penetapan DPT di Kantor KPU, Menteng, Jakarta, Rabu (5/9/2018).
"Dalam pertemuan para sekjen hari Senin lampau, kami sepakat rapat hari ini meminta agar dilakukan penundaan atas penetapan Daftar Pemilih Sementara (DPS) menjadi DPT," kata Muzani.
Baca juga: Temukan 131.000 Data Pemilih Ganda, Bawaslu Minta Penetapan DPT Ditunda
Ia mengatakan, KPU layak menunda penetapan DPS menjadi DPT lantaran mereka mengklaim menemukan 25 juta data pemilih ganda dari 137 juta DPS yang mereka terima.
Di samping itu, Muzani mengatakan, Bawaslu belum memberikan sisa DPS sejumlah 48 juta.
Sebab, saat ini partai politik baru menerima 137 juta data, padahal hari ini KPU sudah menyebutkan ada 185 juta pemilih di dalam negeri pada Pemilu 2019.
Baca juga: Kubu Prabowo-Sandiaga Klaim Temukan 25 Juta Identitas Ganda di DPS
"Kalau perlu kita turun bersama atau bentuk tim bersama untuk melakukan klarifkasi hal yang bersangkutan sehingga kami minta dengan hormat kesediaan KPU dan partai politik lainnya untuk melakukan penundaan penetapan DPS menjadi DPT," ucap Muzani.
"Kami semua parpol pemilu 2019 dan kami semua parpol pengusung Prabowo-Sandiaga, termasuk pengusung Jokowi-Ma'ruf Amin juga berharap agar pemilu akan datang berlangsung bersih jujur dan adil dan semua warga negara bisa gunakan hak pilih," lanjut dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.