Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Kampanye Nasional Optimistis Emak-emak Masih Pilih Jokowi

Kompas.com - 29/08/2018, 06:39 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding, optimistis kaum ibu tetap mendukung Jokowi untuk terpilih kembali pada Pilpres 2019.

Ia menegaskan, koalisi merasa tak terancam jika kubu pesaing juga berupaya menggaet dukungan ibu-ibu.

"Enggak (khawatir). Hasil survei, emak-emak masih pilih Jokowi," kata Abdul di Rumah Cemara 19, Jakarta, Selasa (28/8/2018).

Baca juga: Usai Shalat Id, Sandiaga Mengaku Dapat Pesan dari Emak-emak soal Biaya Kebutuhan Hidup

Ia menuturkan, Jokowi sebelumnya juga sudah memiliki sejumlah kelompok relawan dari kalangan perempuan.

Abdul optimistis keberadaan relawan perempuan mampu mendongkrak perolehan suara bagi Jokowi-Ma'ruf.

"Kan udah ada, misalnya Super Jokowi, Suara Perempuan Jokowi. Ada banyak relawan lah," katanya.

Sekjen PKB Abdul Kadir Karding di Kantor DPP PKB, Selasa (31/10/2017).KOMPAS.com/IHSANUDDIN Sekjen PKB Abdul Kadir Karding di Kantor DPP PKB, Selasa (31/10/2017).

Baca juga: Pro Emak-emak Belum Signifikan Dongkrak Elektabilitas Prabowo-Sandiaga

Abdul juga tak khawatir jika kubu pesaing mepromosikan jargon keberpihakan terhadap ibu-ibu. Koalisi, kata dia, juga tak khawatir gerakan tagar seperti #2019GantiPresiden melemahkan elektabilitas Jokowi.

Menurut dia, kaum ibu membutuhkan program-program kerja yang jelas, nyata, dan bermanfaat bagi mereka.

Jargon keberpihakan terhadap ibu-ibu dan tagar tersebut dinilainya hanya simbol politik semata.

"Yang dijual itu simbol yang enggak bikin kenyang. Enggak bikin bahagia. Baik hashtag ganti presiden maupun (jargon keberpihakan) emak-emak itu, enggak bikin senang, enggak bikin bahagia. Kalau mau jual itu program dan kerja prestasi. Jangan jualan jargon, ilusi," kata dia.

Baca juga: Survei LSI: Suara Emak-emak Condong ke Jokowi-Maruf

Sebelumnya Sandi pernah mengatakan, begitu banyak partai, tetapi belum ada partai emak-emak yang memikirkan nasib para ibu di Indonesia. Oleh karenanya, ia mengklaim akan membuat harga pangan stabil.

"Dari semua partai, yang belum ada partai emak-emak, kami ingin berjuang untuk partai emak-emak, kami ingin harga-harga terjangkau, harga pangan stabil, dan kami ingin percepatan pembangunan dengan yang bersih," tutur Sandi kata Sandi di gedung KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (10/8/2018).

Kompas TV Pihak petahana akan menawarkan program Nawacita jilid Dua, Sementara pihak Oposisi menilai pemilihan Presiden kali ini sangat terpengaruh pada sosok Cawapres.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com