JAKARTA, KOMPAS.com — Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengungkapkan, berdasarkan hasil survei, pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin mengungguli Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di lima kantong pemilih.
Salah satunya, yakni kantong pemilih perempuan.
Menurut peneliti senior LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, dukungan segmen perempuan kepada Jokowi-Ma'ruf mencapai 50,2 persen.
Sementara dukungan kepada Prabowo-Sandiaga hanya 30 persen.
Jumlah populasi perempuan dalam survei mencapai 50 persen dari responden yang berjumlah 1.200 orang.
Baca juga: Survei LSI: Elektabilitas Jokowi-Maruf 52,2 Persen, Prabowo-Sandiaga 29,5 Persen
"Slogan 'partai emak-emak' oleh Sandiaga Uno ketika pidato pascapendaftaran di KPU nampaknya belum berpengaruh signifikan," ujar Adjie di Kantor LSI Denny JA, Selasa (21/8/2018).
"(Buktinya) Di kantong pemilih emak-emak, pasangan Jokowi-Ma'ruf unggul dua digit," sambung dia.
Adjie tak menjelaskan rinci penyebab suara pemilih segmen perempuan lebih mengarah kepada Jokowi-Ma'ruf ketimbang ke Prabowo-Sandiaga.
Baca juga: Sandiaga: Kami Ingin Berjuang untuk Partai Emak-Emak
Namun, menurut hasil survei, pada segmen pemilih perempuan, elektabilitas Prabowo sudah mengalami kenaikan.
Hal itu terjadi karena Prabowo menggandeng Sandiaga Uno sebagai cawapres. Awalnya elektabilitas Prabowo hanya 25,2 persen, tetapi kini menjadi 30 persen.
Meski ada efek dorong Sandiaga, Adjie menilai, hal itu belum mampu membuat pemilih perempuan untuk lebih condong ke Prabowo ketimbang ke Jokowi.
Baca juga: Jokowi-Maruf Unggul di Pemilih Wong Cilik, Prabowo-Sandiaga di Kaum Terpelajar
Namun, Adjie mengingatkan, masih banyak waktu bagi Prabowo-Sandiaga untuk meningkatkan elektabilitas terutama mengambil hati para perempuan. Sebab, waktu menuju pilpres masih panjang.
Survei LSI Denny JA dilakukan pada 12-19 Agustus 2018. Metode yang digunakan multistage random sampling di 34 provinsi.
Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner kepada responden sebanyak 1.200 orang. Adapun margin of error survei LSI Denny JA tersebut, yakni 2,9 persen.