Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra: Kami Tak Bisa Minta Gerakan #2019GantiPresiden Kampanyekan Prabowo-Sandi

Kompas.com - 28/08/2018, 13:18 WIB
Ihsanuddin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengaku tak bisa meminta massa pendukung gerakan #2019GantiPresiden untuk mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Ia menjelaskan, gerakan #2019GantiPresiden murni datang dari masyarakat karena kecewa terhadap kinerja petahana.

"Ya namanya orang macam-macam terserah. Kita enggak bisa ngarahin orang," kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (28/8/2018).

Baca juga: Sekjen Gerindra: Baliho Jokowi Dua Periode Enggak Dilarang, Tuh

Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani saat ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (1/8/2018) malam.KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani saat ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (1/8/2018) malam.

Muzani pun mengakui bahwa mereka yang menginginkan Jokowi diganti pada 2019 belum tentu akan mendukung Prabowo-Sandi.

Sebab, gerakan ini sudah muncul sebelum Prabowo-Sandi mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penantang petahana.

"Kami memberi kebebasan kepada mereka, mengkampanyekan tagline 2019. Kami tidak mengarahkan," kata Muzani.

Baca juga: Gerindra Minta Bansos Diberi Label Uang Rakyat, Bukan Uang Presiden

Kendati demikian, Muzani mengakui bahwa gerakan #2019GantiPresiden ini secara tidak langsung akan menguntungkan Prabowo-Sandi yang diusung Gerindra, Demokrat, PKS dan PAN.

Sebab, pasangan Prabowo-Sandi merupakan satu-satunya penantang Jokowi di Pilpres 2019.

Ia berharap pada akhirnya para pendukung gerakan #2019GantiPresiden ini bisa solid mendukung Prabowo-Sandi.

"Kalau mau dukung kami, syukur," ujarnya. 

Kompas TV Bagaimana masyarakat bisa memahami debat soal utang yang terjadi saat ini?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com