Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dana Rp 6 Triliun untuk Rehabiltasi dan Rekonstruksi Lombok Diproses

Kompas.com - 27/08/2018, 21:38 WIB
Yoga Sukmana,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah sedang memproses usulan tambahan dana untuk rehabilitasi dan rekonstruksi Lombok pascagempa.

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bancana (BNPB) sudah meminta kepada pemerintah agar mengucurkan dana Rp 6 triliun untuk proses rehabilitasi dan rekonstruksi Lombok.

"Keseluruhan rehabilitasi dan rekonstruksi yang dimintakan dan kita sedang teliti," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (27/8/2018).

Menurut Sri Mulyani, anggaran sebesar itu mencakup pembangunan sekitar 70.000 rumah yang rusak akibat guncangan gempa bumi besar yang terjadi di NTB, khususnya di Lombok.

Baca juga: Kepala BMKG Minta Stop Hoaks soal Gempa Lombok

Sebelum anggaran dikucurkan, pemerintah menilai perlu adanya identifikasi rumah yang rusak secara detail. Mulai dari nama pemilik, alamat dan tingkat kerusakan rumah.

Rencananya anggaran untuk rehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempa akan dikucurkan secara bertahap.

Di tempat yang sama, Kepala BNPB Willem Rampangilei mengatakan bahwa anggaran Rp 6 triliun yang diajukan tak hanya untuk membangun rumah yang rusak namun juga bangunan lainnya.

"Sasarannya membangun kembali perumahan, infrastruktur sekolah, rumah sakit, tempat ibadah, gedung-gedung pemerintahan, itu semua," kata dia.

Meski mengusulkan tambahan anggaran, BNPB menyatakan bahwa pengelolaan anggaran tersebut tak seluruhnya ada di BNPB namun ada di kementerian terkait.

Misalnya untuk pembangunan sekolah, anggaran akan dikelola Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

"Dari Mendikbud akan bersurat kepada BNPB, lalu BNPB akan bersurat kepada Menkeu kira-kira begitu," kata dia.

Baca juga: Pemerintah Sudah Kucurkan Rp 1,9 Triliun untuk Tangani Gempa Lombok

Hingga saat ini pemerintah sendiri sudah mengucurkan dana Rp 1,9 triliun untuk penanganan dampak gampa Lombok. Anggaran tersebut berasal dari BNPB dan sejumlah kementerian terkait.

Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla menggelar rapar koordinasi terkiat percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempa Lombok di Kantor wakil Presiden, Jakarta, pada Senin (27/8/2018).

Hadir di antaranya Menko Kemaritiman Luhur Binsar Panjaitan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Kompas TV Mereka belajar di tenda darurat karena ruang kelas mereka rusak akibat gempa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang



Terkini Lainnya

Airin Hadir di Taaruf Muhaimin Bersama Calon Kepala Daerah

Airin Hadir di Taaruf Muhaimin Bersama Calon Kepala Daerah

Nasional
Sentil KPU, Hakim MK Arief Hidayat: Sudah Hadir Ya Setelah Viral saya Marahi

Sentil KPU, Hakim MK Arief Hidayat: Sudah Hadir Ya Setelah Viral saya Marahi

Nasional
MPR Akan Temui Prabowo-Gibran Bicara Masalah Kebangsaan

MPR Akan Temui Prabowo-Gibran Bicara Masalah Kebangsaan

Nasional
Hakim Fahzal Hendri Pimpin Sidang Dugaan Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh

Hakim Fahzal Hendri Pimpin Sidang Dugaan Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh

Nasional
Hakim MK Saldi Isra Sindir Pemohon Gugatan Pileg Tidak Hadir: Kita Nyanyi Gugur Bunga

Hakim MK Saldi Isra Sindir Pemohon Gugatan Pileg Tidak Hadir: Kita Nyanyi Gugur Bunga

Nasional
Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

Nasional
Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Nasional
Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

Nasional
Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Nasional
Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Nasional
Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Nasional
Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Nasional
Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Nasional
Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Nasional
Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com