Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fadli Zon: Demokrat Bergabung, Koalisi Prabowo-Sandi Lebih Berenergi

Kompas.com - 10/08/2018, 15:24 WIB
Yoga Sukmana,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Partai Gerindra Fadli Zon menilai, bergabungnya Partai Demokrat ke koalisi memberikan efek positif bagi Prabowo-Sandiaga Uno.

"Ini menambah energi, menambah kekuatan untuk memenangkan Pilpres 2019 Prabowo-Sandiaga Uno," ujarnya di Kantor KPU, Jakarta, Jumat (10/8/2018).

Selain Demokrat, Fadli juga mengatakan, sejumlah partai akan ikut bergabung dengan koalisi pendukung Prabowo-Sandiaga Uno. Partai tersebut merupakan partai baru dan partai lama namun belum memiliki kursi di DPR.

Baca juga: Demokrat Persilakan PAN dan PKS Tuntut Andi Arief ke Ranah Hukum

Fadli sendiri tidak menyebutkan partai-partai tersebut. Namun dalam rombongan pendukung Prabowo-Sandiaga yang datang ke KPU, hadir dua politisi Partai Berkarya yakni Titiek Soeharto dan Sekretaris Jenderal Partai Berkarya Priyo Budi Santoso.

"Ada juga pimpinan 4 parpol yang ada beberapa yang baru bergabung tadi ada Pak Amien Rais, Presiden PKS, Pak Zulkifli Hasan, ada Gemokrat, Pak SBY saya belum tahu (datang atau tidak), tapi Pak AHY dan pimpinan Demokrat lainnya hadir ke KPU," kata Fadli.

Sebelumnya, pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno tiba di gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Menteng, Jakarta Pusat, untuk mendaftar sebagai bakal calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). Keduanya tiba bersamaan, Jumat (10/8/2018) pukul 13.35 WIB.

Baca juga: AHY Minta Maaf kepada Kader Demokrat karena Gagal Jadi Cawapres

Pasangan itu memasuki halaman gedung KPU dengan berjalan kaki setelah sebelumnya menaiki sebuah mobil berwarna putih. Prabowo terlihat mengenakan kemeja berwarna putih, sedangkan Sandiaga memakai kemeja berwarna biru.

Kehadiran keduanya diiringi dengan marching band yang memainkan lagu "#2019GantiPresiden".

Di belakang Sandiaga, tampak pula Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengenakan kemeja berwarna biru tua.

Kompas TV Majelis Tinggi Partai Demokrat telah melaksanakan sidang ketiga untuk Pilpres 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com