Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rapat Sekjen Parpol Pendukung Jokowi, dari Pemenangan hingga Nawa Cita II

Kompas.com - 05/08/2018, 16:02 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menjelaskan hasil pertemuan para sekjen sembilan parpol pendukung Jokowi yang digelar Sabtu (5/8/2018) di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta Pusat.

Menurut Raja, pertemuan tadi malam membahas perihal pemenangan Jokowi untuk Pilpres 2019. Salah satu agendanya yaitu menyusun struktur pemenangan mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

"Kami sudah bertemu malam tadi menyusun struktur pemenangan (Jokowi). Itu sudah ada strukturnya, ada ketuanya, sekretaris, dengan 10 direktorat yang akan melakukan pemenangan," kata Raja di kantor DPP PSI, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (5/8/2018).

Baca juga: Sekjen PSI: Jokowi Tak Tunggu Prabowo Umumkan Cawapres

Selain itu, kata Raja, pertemuan tadi malam juga membahas soal pematangan visi misi dan janji politik untuk Nawa Cita jilid II.

Atas pertemuan tadi malam, akan digelar pertemuan yang rencananya digelar Senin (6/8/2018) besok. Agendanya, untuk melengkapi nama-nama struktur pemenangan Jokowi dan melanjutkan pembahasan Nawa Cita jilid II.

Raja membeberkan, pertemuan para sekjen juga membahas soal rencana partai koalisi mematangkan persiapan pendaftaran capres-cawapres.

Baca juga: Sekjen PDI-P: Pernyataan Jokowi di Forum Relawan Bukan Ajakan Berkelahi Fisik

Rencananya, Selasa (7/8/2018) mendatang partai koalisi akan berdialog dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk membahas detail pendaftaran capres-cawapres.

"Detail tentang pendaftarannya seperti apa, kami siapkan persyaratan-persyaratannya," ujar Raja.

Adapun pertemuan para sekjen partai koalisi pendukung Jokowi yang digelar Sabtu (4/8/2018) malam tadi dihadiri oleh Hasto Kristiyanto (PDIP), Abdul Kadir Karding (PKB), Frederich Lodewijk Paulus (Golkar), Arsul Sani (PPP), Johnny G Plate (NasDem), Herry Lontung Siregar (Hanura), Raja Juli Antoni (PSI), Ahmad Rofiq (Perindo), dan Verry Surya Hendrawan (PKPI).

Kompas TV Selain membicarakan strategi pertemuan para sekjen juga membahas struktur tim kampanye.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com