Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WNI Diduga Terlibat Aksi Bom, Polri Koordinasi dengan Aparat Filipina

Kompas.com - 02/08/2018, 11:25 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian RI atau Polri menyatakan tengah berkoordinasi dengan aparat keamanan Filipina terkait dugaan warga negara Indonesia (WNI) yang terlibat aksi bom di Filipina.

"Sedang dikoordinasikan," jelas Wakil Kapolri Komjen Pol Syafruddin di Jakarta, Kamis (2/8/2018).

Syafruddin menyatakan, koordinasi hingga saat ini masih berlangsung. Selain Polri, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) juga ikut serta berkoordinasi dengan pihak Filipina terkait dugaan keterlibatan WNI tersebut.

Sebelumnya, diduga ada keterlibatan WNI dalam aksi bom mobil di Lamitan, Basilan, Filipina Selatan, Selasa (31/7/2018).

Baca juga: KBRI Temui 3 WNI yang Dituduh Terlibat Terorisme di Malaysia

Kabar ini pertama kali diungkap oleh media lokal Filipina, Manila Buletin, yang menyebut bahwa salah satu orang yang tewas dalam insiden tersebut berkebangsaan Indonesia.

Ia adalah pengendara mobil bermuatan bom yang meledak di dekat pos keamanan militer di Lamitan. Insiden yang terjadi sekitar pukul 05.45 waktu lokal itu menewaskan sedikitnya 10 orang dan lima lainnya terluka.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan, Polri akan mengecek terlebih dahulu terkait kebenaran kabar itu pada perwakilan Polri di Filipina. Selain itu, ia juga akan mengecek pada pihak Kementerian Luar Negeri.

"Saya belum dapat laporan, nanti akan kami cek untuk bertemu atase polisi di sana atau nanti kami cek juga di Kementerian Luar Negeri," ujar Setyo, di Jakarta, Rabu (1/8/2018).

Kompas TV Kapolri Jenderal Tito Karnavian menegaskan Polri tak akan berhenti melakukan pengejaran terhadap jaringan teroris.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com