Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenlu Cari Kebenaran Tiga WNI Ditangkap Malaysia karena Terlibat Terorisme

Kompas.com - 19/07/2018, 19:36 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi belum bisa mengonfirmasi kabar ada tiga warga negara Indonesia yang diringkus Polis Diraja Malaysia (PDRM) karena diduga terlibat terorisme.

"Mengenai tiga WNI yang ditangkap oleh polisi Malaysia ini adalah informasi yang  masih dini yang kami terima," ujar Retno ketika dijumpai di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Kamis (19/7/2018).

Sebab, menurut Retno, informasi tersebut baru berasal dari keterangan pers PDRM.

Sementara itu, Kedutaan Besar RI di Malaysia hingga Rabu malam ini belum mendapatkan notifikasi resmi dari pihak Malaysia soal penangkapan tiga WNI itu.

"Sampai sekarang kami belum mendapat notifikasi. Dan sampai siang tadi KBRI di Kuala Lumpur sudah meminta akses kekonsuleran," ujar Retno.

"Pada saat ada satu masalah, biasanya hal yang pertama dilakukan oleh KBRI adalah meminta akses kekonsuleran. Tujuannya adalah untuk memastikan apakah betul yang bersangkutan adalah WNI," kata dia.

Baca juga: Presiden Ajak Masyarakat bersama Aparat Selesaikan Masalah Terorisme

Oleh sebab itu, hingga Rabu malam, Kemenlu belum bisa memastikan apakah tiga orang yang ditangkap itu benar-benar warga negara Indonesia atau bukan.

"Setelah akses kekonsuleran didapatkan, baru akan dilakukan pencocokkan. Sekarang kalimatnya itu baru diduga WNI," ujar dia.

Kabar penangkapan tiga WNI di Malaysia pertama kali diungkapkan petinggi kepolosian Malaysia Inspektur Jenderal Polisi Mohammad Fuzi Harun.

Dikutip dari Tribunnews.com, Fuzi mengatakan, polisi Malaysia meringkus tujuh orang terduga teroris pada rentang waktu 12 hingga 17 Juli 2018. Dari tujuh orang itu, tiga di antaranya disebut sebagai WNI.

Seorang WNI ditangkap setelah berbaiat dan mengikuti pelatihan militer dari kelompok Negara Islam Indonesia (NII). Kelompok itu diduga kuat berafiliasi dengan kelompok teror ISIS.

Sementara, seorang WNI lainnya ditangkap karena merupakam anggota jaringan Jamaah Anshar Daulah (JAD).

Adapun, seorang WNI lain ditangkap lantaran juga anggota kelompok ISIS dan menyimpan 190 video dan foto aktivitas kelompoknya di dalam ponsel sekaligus mengunggahnya ke media sosial demi propaganda.

Kompas TV Kapolri Jenderal Tito Karnavian menegaskan Polri tak akan berhenti melakukan pengejaran terhadap jaringan teroris.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com