Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teknologi Berkembang Cepat, Pengembangan SDM Jangan Tertinggal

Kompas.com - 31/07/2018, 20:57 WIB
Yoga Sukmana,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengingatkan bahwa perkembangan teknologi yang sedemikian cepat merupakan tantangan besar dalam dunia ketenagakerjaan.

Oleh karena itu, pengembangan sumberdaya manusia (SDM) di Indonesia harus terus digenjot, jangan sampai tertinggal jauh. Bila itu terjadi, maka Indonesia akan jauh tertinggal.

"Teknologi hanya dapat dimanfaatkan apabila tenaga kerja kita mempunyai skill yang baik. Oleh karena itu pembangunan kemanusiaan didahulukan pada dewasa ini," ujarnya dalam sambutan acara BPJS Ketenagakerjaan di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (31/7/2018).

"Apabila kita tidak mendahulukan skill para tenaga kerja, maka negara-negara yang kemudian mempergunakan otomasi, robotik tentu mempunyai kecepatan yang lebih baik dari kita," sambung dia.

Baca juga: SDM Belum Mumpuni, Perkembangan Industri Keuangan Syariah Terhambat

Perkembangan teknologi pula, kata Kalla, bisa membuat jumlah tenaga kerja kian berkurang. Sebab, pekerjaannya bisa digantikan oleh mesin otomatis atau robotik.

Meski begitu, Wapres menilai masih ada kesempatan di tengah kondisi tersebut. Sebab, mesin otomatis sekalipun perlu kehidupan atau dioperasikan oleh manusia yang memiliki skill.

"Maka apapun masa depan kita selalu ialah menjawab tantangan kemajuan, kemajuan teknologi, kemajuan tenaga kerja, kemajuan manajerial tentu akan bergantung pada kemampuan kita semua," kata dia.

Tanggung jawab pengembangan SDM tersebut tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah semata, namun juga seluruh stakeholder dunia usaha, utamanya para pemilik modal.

Kompas TV Program pembangunan sumber daya manusia ini harus benar-benar masif sehingga nampak hasilnya. Presiden tak ingin anggaran yang besar terbuang sia-sia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com