Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fadli Zon Yakin PKS, Demokrat, dan PAN Sepakat Prabowo Jadi Capres

Kompas.com - 30/07/2018, 17:59 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai, rangkaian pertemuan partainya dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Demokrat, dan Partai Amanat Nasional (PAN) setidaknya menyepakati Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden 2019.

Bahkan, ia juga menyinggung kesepakatan ulama dan tokoh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) untuk mengusung Prabowo sebagai capres.

"Mengerucut dan semakin meyakinkan ya insya Allah. Hampir semua sepakat bahwa Pak Prabowo sebagai capres. Saya kira hampir semua sepakat soal itu baik itu dari Demokrat, dari PKS maupun dari PAN saya kira secara umum sepakat itu," kata Fadli usai mengikuti pertemuan dengan pimpinan PKS di DPP PKS, Jakarta, Senin (30/7/2018).

Baca juga: Prabowo Merasa Terhormat SBY Menyerahkan soal Cawapres Kepadanya

Menurut Fadli, pokok pembahasan yang perlu dibicarakan selanjutnya adalah terkait siapa kandidat calon wakil presiden yang tepat bagi Prabowo.

Oleh karena itu, Gerindra akan mendiskusikan lebih lanjut dengan calon mitra koalisi.

"Koalisi kan bukan hanya tentang itu (cawapres) tetapi kesamaan kesepakatan terutama untuk bagaimana menjawab persoalan bangsa dan dalam proses pemenangan itu meyakinkanlah begitu konfigurasi timnya," katanya.

Baca juga: Serahkan Cawapres ke Prabowo, SBY Hanya Beri Satu Syarat

Terkait dengan hasil kesepakatan ulama GNPF, Fadli mengatakan, empat partai yang ada akan mendiskusikannya lebih lanjut.

Menurut dia, konfigurasi kepemimpinan nasionalis-religius yang tercermin dari kesepakatan ulama itu menjadi refleksi dari keinginan masyarakat.

"Saya kira itu juga untuk mengerucutkan kalau partai lain sekarang baru ibarat bilateral-bilateral. Baru Gerindra dengan Demokrat dan Demokrat dengan PAN juga dengan PKS dengan PAN juga cukup sering gitu. Nanti kita harus duduk bersama membicarakan hal ini," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Seluruh Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Seluruh Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com