Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

14 Perempuan yang Terpilih sebagai Kepala Daerah pada Pilkada Serentak 2018

Kompas.com - 30/07/2018, 12:01 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pemilihan Kepala Daerah 2018 juga diikuti oleh para kandidat perempuan di berbagai wilayah pemilihan.

Dari data yang dihimpun Kompas.com, ada 14 perempuan yang terpilih sebagai kepala daerah baik di tingkat kota, kabupaten, maupun provinsi.

Siapa saja mereka? 

1. Dewi Handjani

Dewi Handjani terpilih sebagai Bupati Tanggamus, Provinsi Lampung, dengan mendapatkan 170.570 suara.

Dewi maju bersama wakilnya, AM Syafii. Pasangan ini diusung oleh koalisi empat partai politik yakni PAN, PDI-P, Nasdem, dan PKS.

Dewi dan Syafii unggul dari rival tunggalnya, pasangan Samsul Hadi-Nujul Irsan.

2. Ade Munawaroh Yasin

Ade Munawaroh Yasin yang berpasangan dengan Iwan Setiawan memenangkan Pilkada Kabupaten Bogor.

Pasangan ini mengalahkan empat pasangan calon lainnya dengan perolehan 192.221 suara.

Ade merupakan politisi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Pada 2015, ia menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PPP Jawa Barat. Ia juga tercatat sebagai anggota DPRD Bogor selama 2 periode.

Sebelum masuk ke dunia politik, Ade berlatar belakang hukum dengan menjalani profesi sebagai pengacara.

3. Anne Ratna Mustika

Anne, yang terpilih sebagai Bupati Purwakarta, merupakan istri dari Bupati Purwakarta saat ini, Dedi Mulyadi, yang sudah menjabat selama 2 periode.

Selama suaminya menjabat, Anne kerap ikut terjun langsung di masyarakat, sehingga ia mendapat sebutan Ambu Anne.

Pada Pilkada 2018, ia maju bersama wakilnya, Aming, dan mendapatkan 218.429 suara, mengalahkan 2 pasangannya lainnya, Padil Karsoma-Acep Maman dan Zainal Arifin-Luthfi.

Hasil itu mengantarkannya ke kursi Bupati Purwakarta, menggantikan posisi suaminya.

4. Ade Uu Sukaesih

Ade terpilih sebagai Wali Kota Banjar. Ia maju bersama pasangannya, Nana Suryana, dengan perolehan 58.020 suara.

Perempuan berusia 65 tahun itu tidak asing bagi masyarakat di Kota Banjar, karena Ade merupakan wali kota petahana.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com