Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Ingin Capres dan Cawapres Dibahas Bersama-sama dalam Berkoalisi

Kompas.com - 27/07/2018, 11:52 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Hidayat Nur Wahid mengungkapkan, saat ini komunikasi dengan Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional, dan Partai Demokrat masih bersifat cair.

Hidayat menekankan, pembahasan calon presiden dan calon wakil presiden sebaiknya dibahas bersama-sama. Hal itu dinilainya sebagai langkah bijak ketika ingin berkoalisi.

"Dan itu harapan saya dari awal untuk menghadirkan koalisi kemudian memungkinkan semuanya terakomodasi. Tapi, siapa yang menjadi capres, siapa yang jadi cawapres, kan perlu dibicarakan bersama," kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (27/7/2018).

Ia mencontohkan, sikap Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang tak memaksakan putranya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres merupakan hal yang patut diapresiasi.

"Kita harus menghormati pernyataan Pak SBY yang mengatakan tidak memaksakan untuk AHY (sebagai cawapres)," kata Hidayat.

Baca juga: Demokrat Bergabung, PKS Makin Yakin 2019 Ganti Presiden

Namun, Hidayat menjelaskan, partainya akan terus berupaya memperjuangkan sembilan nama capres dan cawapres dari internal PKS. Hidayat juga menyatakan partainya siap jika sembilan nama yang ditawarkan tak dipilih.

"Ya saya berharap semuanya legawa ya bukan hanya PKS ya tapi semuanya legawa untuk menerima hasil keputusan bersama oleh partai berkoalisi nantikan keputusan apa nanti kita belum ketahui," kata dia.

Baca juga: Demokrat Lakukan Penjajakan dengan PKS soal Pilpres 2019

Hidayat menekankan bahwa semuanya akan bergantung pada kesepakatan bersama dengan mitra koalisi nanti. Ia menghargai sikap Partai Gerindra, PAN, dan Partai Demokrat yang saling berkomunikasi satu sama lain.

"Nanti yang disepakati siapa ya kita sepakati bersama. Tapi sampai hari ini pertemuan kan masih bilateral nih antara Gerindra dengan Demokrat, Demokrat dengan PAN, Gerindra dengan PKS, Demokrat sudah mnegontak PKS untuk ketemu," kata dia.

"Nanti kan perlu ada pertemuan bersama untuk kita bahas bersama siapa yang memang pas untuk kita sepakati sebagai capres siapa cawapresnya," tuturnya.

Kompas TV PKS membahas kondisi politik nasional terkini termasuk sikap jelang pileg dan pilpres 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com