Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MK Jemput Bola Cari Dewan Etik Pengganti Salahuddin Wahid

Kompas.com - 20/07/2018, 14:58 WIB
Reza Jurnaliston,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Mahkamah Konstitusi (MK) Fajar Laksono Soeroso mengatakan, panitia seleksi (pansel) Dewan Etik sedang mencari pengganti Salahuddin Wahid atau yang akrab disapa Gus Sholah, yang mundur karena alasan kesehatan.

Ia menuturkan, dibutuhkan tokoh-tokoh terbaik bangsa untuk menggantikan posisi Gus Sholah selaku anggota Dewan Etik MK.

“Pansel sudah memanggil calon-calon, baik lewat pengumuman maupun jemput bola. Ada nama tokoh yang sudah menyatakan bersedia, tapi masih akan dibahas dulu oleh Pansel,” ujar Fajar saat dihubungi, Jumat (20/7/2018).

Baca juga: Putusan Dewan Etik MK soal Kasus Arief Hidayat Dinilai Mengecewakan

Tiga anggota pansel dewan etik MK, yaitu Mohamad Laica Marzuki yang mewakili unsur hakim, Bintan Regen Saragih mewakili unsur akademisi, dan Hatta Mustafa sebagai tokoh masyarakat.

Juru Bicara Mahkamah Konstitusi RI Fajar Laksono Saat Ditemui di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Kamis (5/7/2018).Reza Jurnaliston Juru Bicara Mahkamah Konstitusi RI Fajar Laksono Saat Ditemui di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Kamis (5/7/2018).

Saat ditanya siapa nama-nama calon pengganti Gus Solah tersebut, Fajar belum bisa memberikan jawaban secara pasti.

“Nah itu, saya belum bisa sampaikan karena pansel juga belum secara resmi bertemu,” kata dia.

Baca juga: Beda Pendapat, Ketua Dewan Etik MK Nilai Arief Hidayat Melakukan Pelanggaran Berat

“Saya tidak bisa nentukan (kapan keputusan pengganti Gus Solah dikeluarkan), tetapi pansel dewan etik ini sudah punya time schedule,” tutur dia.

Meski demikian, Fajar berharap pansel MK segera memutuskan sosok pengganti Gus Solah. Hal tersebut untuk mencegah dan mengawasi terjadinya pelanggaran etik hakim konstitusi dalam penanganan setiap perkara pilkada yang sedang ditangani MK.

Baca juga: Dewan Etik MK Minta Putusan Majelis Hakim Segera Dipublikasi

Dewan Etik MK beranggotakan tiga orang. Selain Gus Sholah, anggota lainnya adalah Achmad Roestandi dan Bintan Regen Saragih.

Ketiganya menjabat sebagai anggota Dewan Etik MK sejak 2017 dan akan berakhir pada 2020. Namun, karena alasan kesehatan, Gus Sholah pun mundur pada 15 April 2018.

Kompas TV Madrasah Anti Korupsi dan Angkatan Muda Muhammadiyah melaporkan ketua MK Arief Hidayat ke dewan etik Mahkamah Konstitusi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Nasional
Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis 'Mercy'

Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis "Mercy"

Nasional
26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

Nasional
Soal Perintah 'Tak Sejalan Silakan Mundur', SYL: Bukan Soal Uang, Tapi Program

Soal Perintah "Tak Sejalan Silakan Mundur", SYL: Bukan Soal Uang, Tapi Program

Nasional
Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Nasional
[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

Nasional
MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

Nasional
Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com