Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memprediksi Peta Politik Pilpres jika Gerindra dan PKS Pecah Kongsi

Kompas.com - 11/07/2018, 12:40 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Konfigurasi peta koalisi partai politik jelang pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden untuk pemilihan presiden 2019, masih sangat dinamis.

Setidaknya terdapat dua kubu partai politik saat ini. Pertama, partai politik pendukung Joko Widodo yang terdiri dari PDI Perjuangan, Golkar, Nasdem, Hanura, PPP, Perindo, PSI dan PKPI.

Kedua, partai politik di luar itu, yakni Gerindra, PKS, Demokrat, PKB dan PAN.

Melihat situasi terkini, Pengamat politik Universitas Paramadina Hendri Satrio memprediksi, Pilpres 2019 akan menjadi arena pertarungan bagi tiga poros partai politik.

Hal ini didasarkan pada PKS yang semula tampak 'mesra' dengan Gerindra, justru semakin menjauh lantaran adanya ketidakinginan Gerindra mengambil calon wakil presiden bagi Prabowo Subianto dari PKS.

"Kalau, misalnya, Gerindra sampai akhir 'kekeuh' mengambil cawapres bukan dari PKS, berarti yang tersisa PKS, PAN dan PKB. Buat mereka ini berarti hanya dua pilihan saja, mau gabung ke Jokowi atau Prabowo, atau bikin koalisi sendiri," ujar Hendri kepada Kompas.com, Rabu (11/7/2018).

Baca juga: PKS Ancam Pecah Kongsi dengan Gerindra jika Tak Dapat Posisi Cawapres

Melihat Partai Demokrat yang getol menyodorkan nama Agus Harimurti Yudhoyono dengan siapa saja di Pilpres 2019, Hendri memprediksi, Gerindra akan bergabung bersama Demokrat dan membentuk poros tandingan Jokowi.

Poros ketiga tersebut terdiri dari PKS, PAN dan PKB.

Situasi ini, menurut Hendri, tentunya menyisakan persoalan. Sebab, poros tersebut notabene tidak mempunyai tokoh sentral.

"Kalau jadi bikin koalisi sendiri, poros baru, mereka harus ada tokoh sentral dan satu-satunya tokoh sentral yang tersisa cuma Pak Jusuf Kalla. Beliau lah penentu arahnya nanti," ujar Hendri.

Baca juga: PKS Ancam Pecah Kongsi, Ini Komentar Gerindra

Prediksi konfigurasi koalisi partai politik tersebut, lanjut Hendri, akan berubah lagi apabila Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan permohonan uji materi atas presidential threshold sebesar 0 persen.

Artinya, setiap parpol bisa mengusung pasangan capres-cawapres.

Coattail Effect

Mengenai PKS yang ngotot memajukan kadernya sebagai calon wakil presiden pendamping Prabowo, menurut Hendri, adalah hal yang wajar.

Apalagi, PKS mengancam akan pecah kongsi apabila Gerindra tidak menggandeng kadernya.

Baca juga: SBY: Saat Jokowi dan Prabowo Umumkan Cawapres Jadi Game Changer

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com