Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Moeldoko, Ada 4 Syarat Untuk Jadi Cawapres Jokowi

Kompas.com - 10/07/2018, 17:40 WIB
Ihsanuddin,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menilai ada empat kriteria yang wajib dimiliki oleh calon wakil presiden yang akan mendampingi Presiden Joko Widodo di Pilpres 2019.

Hal ini disampaikan Moeldoko dalam diskusi "Menuntaskan Pembangunan untuk Seluruh Indonesia" yang digelar Universitas Indonesia dan Aliansi Kebangsaan di Jakarta, Selasa (10/7/2018).

Moeldoko menjawab pertanyaan dari moderator Effendi Ghozali. Effendi mengaku mendapat titipan pertanyaan dari salah satu peserta.

"Menurut Pak Moeldoko, kriteria calon wakil presiden untuk Pak Jokowi itu seperti apa, Pak?" kata Effendi.

Baca juga: Moeldoko Tegaskan Tak Ingin Berspekulasi Terkait Pencalonannya di Pilpres

Moeldoko tampak terkejut mendapatkan pertanyaan itu. Ia sempat terdiam sejenak sebelum menjawab.

"Setidaknya ada empat hal yang harus dimiliki pemimpin," kata Moeldoko.

Pertama, calon wakil presiden bagi Jokowi, menurut Moeldoko, harus memiliki integritas yang tinggi. Selanjutnya, ia juga harus memiliki kapabilitas atau kemampuan.

"Harus punya kapabilitas untuk manage sebuah negara," kata Moeldoko yang juga sempat masuk dalam bursa cawapres pendamping jokowi. 

Baca juga: Moeldoko Ingin Mundur dari Hanura

Ketiga, Moeldoko juga menilai cawapres Jokowi harus memiliki kesetiaan kepada negara. Ia harus mementingkan kepentingan negara dibandingkan urusan lainnya.

"Bahkan sama istrinya juga, 'eh udah sana dulu lu, gua lagi mikirin negara nih'," kata Moeldoko disambut tawa hadirin.

Terakhir, Moeldoko juga menilai cawapres Jokowi harus mempunyai akseptabilitas. Ia harus bisa diterima oleh mayoritas masyarakat Indonesia.

Kendati demikian, Moeldoko menekankan bahwa empat kriteria tersebut hanya pendapatnya pribadi. Sementara untuk kriteria resmi cawapres Jokowi, menurut dia, harus dibicarakan bersama dalam forum.

"Saya pikir saya harus konsultasi dengan forum. Kalau lewat Forum lebih bagus," kata mantan Panglima TNI ini tanpa menjelaskan lebih jauh forum yang dimaksud.

Kompas TV Selain membicarakan persoalan negara, keduanya juga membahas Calon Wakil Presiden Jokowi di pemilihan presiden tahun depan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com