Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: 9 Juli 1976, Indonesia Luncurkan Satelit Pertama

Kompas.com - 09/07/2018, 12:32 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Kompas TV Walau dalam keheningan, namun kelas bahasa isyarat ini memperlihatkan proses belajar mengajar yang unik. Tak banyak perbincangan verbal namun para tenaga pengajar yang merupakan difabel tuna wicara yang secara sukarela mengajarkan bahasa isyarat kepada siapa saja yang mau belajar. Para siswa yang belajar bahasa isyarat merasa penting untuk memahami komunikasi kepada difabel tuna wicara. Phieter merupakan salah satu penggerak dari kegiatan ini. Dengan semangat, ia mengajarkan bahasa isyarat. Sudah hampir 50 orang yang bergabung dalam kegiatan ini. Materi yang dibagikan merupakan pengenalan dasar. Inilah bukti serta harapan dari para difabel agar mampu berdiri sejajar dan turut mengisi pembangunan walau dengan keterbatasan dan tidak ingin dipandang sebelah mata.

Peluncuran Satelit Palapa generasi pertama tersebut di Cape Kennnedy, Florida, Amerika Serikat.

Saat peluncuran, Satelit Palapa memiliki bobot 574 kilogram dan bobotnya di orbit sekitar 135 kilogram.

Roket peluncur yang digunakan adalah Delta 2914 buatan McDonnal Douglas dan ditempatkan pada orbit geostationer di posisi 83 derajat bujur timur (BT).

Dikutip dari Harian Kompas, 8 Juli 1976, Lembaga Penerbangan dan Antariknasa Nasional (NASA) bertanggung jawab dalam peluncuran itu.

Setelah itu, NASA akan menyerahkan pengawasan ke stasiun pengendali di Glenwood, New York.

Hasil dari peluncuran akan dapat ditangkap oleh stasiun pengendali di Cibinong setelah 45 menit peluncuran.

Selama 3,5 hari setelah peluncuran, bergantian mengawasi peredaran perkembangannya. Pengawasan sepenuhnya dilakukan oleh Stasiun Cibinong, Jawa Barat.

Dengan peluncuran Palapa ke angkasa, Indonesia merupakan negara ketiga di dunia yang mengoperasikan satelit domestik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com