Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Neraca Perdagangan Defisit, Presiden Minta Bupati Permudah Izin Usaha

Kompas.com - 06/07/2018, 13:20 WIB
Ihsanuddin,
Krisiandi

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta seluruh bupati di Indonesia untuk ikut serta memperbaiki neraca perdagangan yang masih mengalami defisit.

Hal ini disampaikan Jokowi dihadapan ratusan bupati dalam acara Rakornas Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) di ICE BSD, Tangerang Selatan, Jumat (6/7/2018).

"Neraca Perdagangan kita defisit, lebih banyak impor ketimbang ekspor. Ini yang harus diperbaiki secara bersama antara pusat dan daerah," kata Jokowi.

Baca juga: Jokowi: Tiap Minggu Pasti Ada Kepala Daerah Kena OTT, Saya Sangat Sedih

Salah satu upaya yang bisa dilakukan para bupati, kata Jokowi adalah mempercepat proses perizinan usaha. Jokowi berpesan agar daerah tak mempersulit izin usaha yang diajukan investor, khususnya pada usaha yang berorientasi pada ekspor.

"Kalau ada investasi yang orientasinya ekspor yasudah tutup mata, langsung berikan izin saat itu juga. Karena ini akan memperbaiki neraca perdagangan kita," kata mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Jokowi meyakini, apabila izin usaha bisa diselesaikan dengan cepat, investor akan berbondong-bondong menanamkan investasinya di daerah. Sebaliknya, jika proses mengurus izin lama, investor akan lari.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan, neraca perdagangan Indonesia pada Mei 2018 kembali mengalami defisit.

Baca juga: Veranda Talk Jokowi dengan Bupati...

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa nilai ekspor dan impor pada Mei 2018 mengalami peningkatan dari April 2018 maupun dari Mei 2017.

Ekspor naik 10,8 persen dibandingkan April 2018 dan naik 12,47 persen dibandingkan Mei 2017. Sedangkan, nilai impor naik 9,17 persen dibandingkan April 2018 dan naik 28,12 persen dibandingkan Mei 2017.

"Kalau digabungkan angka ekspor dan impor, maka neraca perdagangan kita pada Mei 2018 mengalami defisit 1,52 miliar dollar AS," ujar Suhariyanto di kantor BPS, Jakarta, Senin (25/6/2018).

Kompas TV Presiden Joko Widodo menerima sejumlah bupati dari seluruh daerah di Idonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com