Dinilai belum pantas
Politisi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, meminta SBY bersikap realistis dan tidak memaksakan untuk mengusung putra sulungnya pada Pilpres 2019.
"Agus itu jadi menteri saja syukur. Tapi kalau jadi wapres, apalagi presiden, mimpi kali yee," kata Ruhut.
Menurut Ruhut, dengan pengalaman yang dimilikinya, AHY memang belum pantas untuk menjadi presiden atau wapres.
Ruhut mengacu pada pengalaman AHY di militer yang hanya mengemban tugas sampai berpangkat mayor. Ia menyarankan AHY untuk mencari pengalaman tambahan dan baru mencalonkan diri pada Pilpres 2024.
"Mayor itu kalau di Jakarta jadi Koramil. Kalau polisi, jadi Kapolsek," kata mantan anggota Komisi III DPR ini.
Baca juga: Ruhut: AHY Mimpi Mau Jadi Presiden, Jadi Menteri Saja Syukur
Menurut Ruhut, SBY bisa saja mengundurkan diri sebagai ketua umum Partai Demokrat dan menyerahkan tampuk kepemimpinan kepada AHY. Atau, AHY juga bisa menjadi anggota DPR maju sebagai calon legislatif dari Partai Demokrat.
Terakhir, SBY juga bisa membawa Partai Demokrat mendukung Jokowi pada 2019 dan menawarkan AHY sebagai menteri.
"Aku minta SBY cepat-cepatlah deklarasi, nyatakan sikap dukung Pak Jokowi. Biar Agus bisa di pemerintahan, menterilah," kata Ruhut.
Relawan Jokowi di Bravo 5 ini meyakini, Jokowi akan memberikan timbal balik dengan menjadikan AHY menteri apabila Partai Demokrat bersedia bergabung pada Pilpres 2019.
Namun, ia menyarankan agar deklarasi dukungan itu disampaikan dalam waktu dekat.
"Menterinya juga lihat-lihat, enggak mungkinlah menteri pertahanan pangkatnya mayor. Nanti orang ketawa. Biarlah menpora atau menteri desa," ujar dia.
Anak SBY
Pengamat politik Universitas Paramadina Hendri Satrio menilai wajar apabila AHY sepi peminat. Menurut dia, sosok AHY sendiri memang tidak menjual.
"Dari survei, persepsi publik terhadap AHY adalah anak SBY, mantan calon gubernur DKI, mantan militer. Khususnya soal anak SBY, kalau hanya mengandalkan kharisma SBY saja, maka sulit orang mengenal siapa AHY," ujar Hendri.
AHY, menurut Hendri, memang cukup populer, meski elektabilitasnya masih sangat rendah. Namun, faktor popularitas itu sendiri bukan berorientasi pada politikus atau calon pemimpin.
Dengan gaya AHY yang terkesan elitis, Hendri berpendapat persepsi publik lebih mengarahkan bahwa AHY adalah seorang selebritis.
"Yang saya takutkan dengan apa yang dilakukan saat ini, AHY justru sedang menapaki alur karier sebagai selebritis, bukan karier sebagai politikus atau calon pemimpin," ujar Hendri.
Baca: Sosok AHY Dinilai Kurang Menjual karena Label "Änak SBY"
Hendri menyarankan, AHY lebih luwes lagi dalam bergaul di dunia politik. Tidak hanya dengan internal di Partai Demokrat, AHY disarankan bergaul juga dengan politisi muda di luar partainya.
Hanya dengan komunikasi yang luwes itulah sosok AHY lama kelamaan akan memiliki karakter dan terpisah dengan kharisma sang ayah.
Pengamat politik dari PARA Syndicate, Ari Nurcahyo menilai, SBY sebaiknya menyiapkan AHY untuk Pilpres 2024. Sebab, menurut Ari, Pemilu 2024 akan menjadi momentum tepat bagi Agus dari sisi usia dan pengalaman politik.
"Jika saya SBY, saya akan mendudukkan AHY untuk kontestasi 2024. Karena pada periode 2024 tersebut memang menjadi panggung bagi generasi emas AHY," kata Ari.