Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AHY yang Masih Sepi "Peminat"...

Kompas.com - 06/07/2018, 08:58 WIB
Ihsanuddin,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Pernyataan Airlangga pun dibenarkan JK sendiri. JK yang saat ini sudah berusia 67 tahun menyatakan, ia akan istirahat dari dunia politik setelah masa jabatannya sebagai wakil presiden berakhir. Namun, ia tetap menegaskan akan mendukung Jokowi pada Pilpres 2019.

"Pasti dukung Pak Jokowi," kata JK.

Bahkan, Ketua Tim Ahli Wapres Sofjan Wanandi mengatakan, JK sudah menyampaikan secara langsung penolakannya berduet dengan Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat itu.

"Dia (Kalla) sudah tolak, dia (Kalla) enggak mau, sudah kasih tahu ke Demokrat, dia (Kalla) tidak bisa lagi. Pak JK sudah kasih tahu langsung," kata Sofjan.

Menurut Sofjan, alasan penolakan itu karena pertimbangan waktu bersama keluarga setelah pensiun sebagai wapres.

Baca juga: Jusuf Kalla: 55 Tahun bagi Saya Sudah Cukup

Cari opsi lain

Partai Demokrat tidak mempermasalahkan sikap JK yang menolak berduet dengan AHY. Mereka justru berterima kasih karena JK telah memberikan kepastian dalam waktu yang tidak lama.

"Bagus kalau Pak JK sudah menyatakan begitu, jadi Demokrat, kader-kader kami paham peluang ini tidak bisa diwujudkan. Jadi kami bisa berpikir terhadap opsi lain," kata Ketua DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean.

Ferdinand menegaskan, duet JK-AHY saat ini memang belum menjadi keputusan resmi partai. Munculnya wacana duet ini adalah aspirasi yang datang dari para kader. Ada juga opsi lain yang disuarakan para kader.

"Ada Anies-AHY, Gatot-AHY, Chairual Tanjung-AHY, Prabowo-AHY, bahkan Jokowi-AHY juga ada. Tetapi memang yang terbesar JK-AHY," kata dia.

Baca: JK Tolak Duet dengan AHY, Demokrat Cari Opsi Lain

Ferdinand pun meyakini penolakan JK bukan karena ia tidak bersedia berkoalisi dengan Demokrat dan berpasangan dengan AHY. Menurut dia, penolakan tersebut karena JK memang sudah ingin pensiun dari dunia politik seperti yang sering ia nyatakan ke media.

"Kalau dibilang menolak kan seolah beliau bersedia dengan yang lain tapi tidak dengan AHY. Tidak begitu," ujar Ferdinand.

Bahkan, Ferdinand menilai JK sebenarnya tengah memberi sinyal bagi Demokrat untuk mengusung duet Anies Baswedan-AHY pada Pilpres 2019.

Menurut Ferdinand, hal tersebut terlihat dari gestur JK yang dalam beberapa hari belakangan ini selalu bersama-sama dengan Anies.

"Karena beliau ingin istirahat (dari dunia politik), beliau memberi gestur politik yang tidak diucapkan, jadi kita melihatnya seperti itu. Pak JK menyampaikan sesuatu tanpa kata-kata, kalau mau ini (Anies) saja," kata Ferdinand.

Baca juga: Politisi Demokrat Anggap Jusuf Kalla Beri Sinyal Duet Anies-AHY

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com