Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkaian Musibah Transportasi Perairan dalam Sebulan Terakhir...

Kompas.com - 05/07/2018, 10:10 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sektor transportasi perairan atau angkutan sungai danau dan penyeberangan (ASDP) diselimuti awan hitam dalam sebulan terakhir. Beberapa musibah kapal tenggelam terjadi, baik lantaran cuaca buruk maupun kelalaian.

Musibah kapal tenggelam yang terjadi beberapa waktu terakhir memang menjadi bahan renungan. Akan tetapi, musibah-musibah tersebut juga harus menjadi cambuk bagi pihak-pihak terkait untuk mengedepankan keselamatan penumpang.

Kompas.com merangkum sejumlah musibah kapal tenggelam yang terjadi beberapa waktu terakhir. Berikut ini uraiannya.

1. KM Sinar Bangun

Kapal Motor (KM) Sinar Bangun tenggelam di perairan Danau Toba, Sumatera Utara pada 18 Juni 2018. Kapal tersebut diduga mengangkut 202 penumpang dan muatan lainnya seperti sepeda motor.

Pada saat musibah tersebut terjadi, cuaca dilaporkan hujan deras disertai kilat dan ketinggian gelombang mencapai 2 meter. Sebanyak 164 penumpang dinyatakan hilang, 21 orang penumpang selamat, dan tiga orang ditemukan meninggal dunia.

Baca juga: Banyak Kapal Tenggelam, Ketua DPR Minta Kemenhub Lakukan Evaluasi

Pencarian korban dan bangkai kapal dihentikan setelah sekitar 10 hari, dikarenakan posisi kapal yang berada di kedalaman mencapai 450 meter.

Akhirnya, dilakukan tabur bunga dan akan didirikan monumen untuk mengenang para korban.

2. KM Ramos Risma Marisi

Hanya berselang sekira empat hari dari musibah KM Sinar Bangun, KM Ramos Risma Marisi juga mengalami musibah yang sama di lokasi yang sama pula, yaitu Danau Toba. Musibah tersebut terjadi pada 22 Juni 2018.

Karena kapal tidak dilengkapi lampu, KM Ramos Risma Marisi menabrak bambu yang berada di tengah Danau Toba dan akhirnya tenggelam.

Dalam musibah tersebut, satu orang penumpang dilaporkan hilang.

3. Tabrakan speedboat di Sebatik

Berselang sepekan setelah musibah KM Ramos Risma Marisi, dua speedboat yang mengangkut tenaga kerja Indonesia (TKI) tabrakan di perairan Sei Nyamuk, Sebatik, perbatasan Indonesia-Malaysia pada 29 Juni 2018.

Musibah itu menewaskan lima orang penumpang dan dua orang penumpang lainnya luka-luka.

Insiden tersebut terjadi pada pukul 19.00 Wita. Kedua speedboat tidak dilengkapi lampu lantaran salah satunya mengangkut TKI illegal, sementara satu speedboat lainnya diduga berasal dari Filipina.

Baca juga: Banyak Kasus Kapal Tenggelam, Polri Siap Bantu Penyelidikan

4. Kapal TKI karam di Johor

Sebuah kapal yang mengangkut TKI dilaporkan karam di perairan Tanjung Balau, Kota Tinggi, Johor, Malaysia pada 2 Juli 2018. Kapal tersebut mengangkut 44 orang penumpang.

Penyebab tenggelamnya kapal diduga akibat cuaca buruk dan kelebihan muatan.

5. KM Lestari Maju

KM Lestari Maju tenggelam di perairan Selayar, Sulawesi Selatan pada 3 Juli 2018. Kapal tersebut dilaporkan sengaja dikandaskan lantaran terjadi kebocoran pada lambung kapal.

Meskipun demikian, diduga pula kapal tersebut kelebihan muatan.

Berdasarkan data manifes, kapal mengangkut 139 penumpang, namun jumlah total korban yang telah ditemukan, baik tewas maupun selamat, mencapai 201 orang.

Hingga saat ini, korban tewas dilaporkan sebanyak 35 orang.

Faktor klasik seperti manifes perjalanan yang tidak sesuai hingga faktor kelayakan kapal disebut-sebut sebagai penyebab kecelakaan.

Kompas TV

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com