Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi Demokrat Anggap Jusuf Kalla Beri Sinyal Duet Anies-AHY

Kompas.com - 05/07/2018, 08:51 WIB
Ihsanuddin,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menilai Wakil Presiden Jusuf Kalla tengah memberi sinyal bagi Partai Demokrat untuk mengusung duet Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada Pilpres 2019.

Menurut Ferdinand, hal tersebut terlihat dari gestur Jusuf Kalla yang dalam beberapa hari belakangan ini selalu bersama-sama dengan Anies.

Apalagi, lanjut Ferdinand, gestur itu diberikan Kalla setelah ia menolak tawaran Partai Demokrat untuk berduet dengan AHY.

"Karena beliau ingin istirahat (dari dunia politik). Beliau memberi gestur politik yang tidak diucapkan, jadi kita melihatnya seperti itu. Pak JK menyampaikan sesuatu tanpa kata-kata, kalau mau ini (Anies) saja," kata Ferdinand kepada Kompas.com, Kamis (5/7/2018).

Menurut Ferdinand, opsi untuk menduetkan AHY dengan Gubernur DKI Jakarta itu juga muncul dari kader Partai Demokrat.

Baca juga: Jelang Pilpres 2019, Kalla dan Anies Semakin Mesra...

Oleh karena itu, wacana tersebut sangat mungkin untuk terwujud. Apalagi, menurut Ferdinand, jika duet ini juga didukung oleh Jusuf Kalla.

"Tapi Kami sampai sekarang belum menentukan sikap, masih menampung masukan kader kami," ucap Ferdinand.

Ferdinand pun meyakini, penolakan Kalla bukan karena ia tidak bersedia berkoalisi dengan Partai Demokrat dan berpasangan dengan AHY yang kini menjabat Komandan Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat untuk Pilpres 2019.

Menurut dia, penolakan tersebut lebih disebabkan karena Kalla memang sudah ingin pensiun dari dunia politik seperti yang sering ia nyatakan ke media. Namun, ia meyakini Kalla masih akan terlibat dalam kontestasi politik 2019 dari balik layar.

"Jadi Pak JK ini sebagai king maker," kata dia.

Ketua Tim Ahli Wakil Presiden, Sofjan Wanandi sebelumnya mengungkapkan, Jusuf Kalla sudah menolak wacana Partai Demokrat untuk menduetkannya dengan AHY dalam Pemilu Presiden 2019.

"Dia (Kalla) sudah tolak, dia (Kalla) enggak mau, sudah kasih tahu ke Demokrat, dia (Kalla) tidak bisa lagi. Pak JK sudah kasih tahu langsung," kata Sofjan di Kantor Wakil Presiden RI, Jakarta, Rabu (4/7/2018).

Baca juga: Senyum SBY untuk Duet JK-AHY

Sofjan menegaskan, Kalla akan tetap memegang teguh keputusannya untuk lebih banyak meluangkan waktu bersama keluarga setelah pensiun sebagai wapres nantinya. Kalla, kata dia, pasti akan membantu Jokowi menghadapi pilpres mendatang. 

Sementara itu, dalam beberapa hari terakhir, Jusuf Kalla dan Anies Baswedan kerap tertangkap kamera sedang bersama.

Misalnya, pada Jumat (29/6/2018) lalu seusai rapat persiapan penyelenggaraan Asian Games 2018, Kalla mengantarkan Anies ke Balai Kota DKI Jakarta.

Kebersamaan Kalla dengan Anies berlanjut. Pada Selasa (3/7/2018) malam, saat acara Halalbihalal dan Ulang Tahun ke-65 Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, keduanya juga datang bersamaan dalam satu mobil.

Terakhir, pada Rabu (4/7/2018), Kalla dan Anies kembali diketahui satu mobil datang ke acara Silaturahim dan Halalbihalal Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Kompas TV JK datang satu mobil bersama Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com