Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dedi Mulyadi: Sebagian Pendukung Deddy Mizwar Pilih Paslon PKS

Kompas.com - 02/07/2018, 14:23 WIB
Kristian Erdianto,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi mengungkapkan bahwa terpecahnya suara pemilih calon Gubernur Jabar Deddy Mizwar turut berpengaruh pada perolehan suara pada Pilkada 2018.

Menurut Dedi, sebagian pendukung Deddy Mizwar yang memiliki karakter ideologis cenderung memilih pasangan yang diusung PKS, yakni Sudrajat dan Syaikhu.

Diketahui, pada Pilgub Jabar 2013, Deddy Mizwar bersama Gubernur Jabar Ahmad Heryawan diusung oleh PKS. Kemudian pada Pilgub Jabar 2018, pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi diusung oleh Golkar dan Demokrat.

Baca juga: Dedi Mulyadi Nilai Tagar #2019GantiPresiden Pengaruhi Pemilih di Jabar

"Emosi pemilih itu terbawa pada apa yang menjadi background karena background antara pemilih no 3 (pasangan Sudrajat-Syaikhu) dan background pemilih Demiz (Deddy Mizwar) itu sama," ujar Dedi saat ditemui di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Senin (2/7/2018).

"Dimungkinkan kan pada waktu mereka mengambil keputusan, dalam mengambil keputusan itu dia mengambil keputusan ideologis," ucapnya.

Dedi menjelaskan, tak dipungkiri pada masa kampanye Pilgub Jabar 2013, Deddy Mizwar kerap mengkampanyekan gagasan dari Partai Gerindra dan PKS.

Akibatnya, pada Pilkada 2018 suara pendukung Deddy Mizwar terpecah. Para pemilih dengan latar belakang ideologis memilih pasangan calon yang diusung PKS.

Fenomena tersebut, kata Dedi, bisa dilihat dari adanya migrasi pemilih yang terjadi wilayah Bogor, Bekasi, Depok, Sukabumi hingga Cianjur.

Wilayah tersebut merupakan basis pendukung Deddy Mizwar. Namun, perolehan suara pasangan Deddy Mizwar-Deddy Mulyadi justru kalah dari pasangan Sudrajat-Syaikhu.

"Itu basis pemilih ideologis sehingga basis tradisi yang dipertahankan itu yang basis saya saja, Purwakarta, Subang dan Karawang," kata Dedi.

"Jadi faktor itulah yang sangat mempengaruhi perolehan suara di Provinsi Jawa Barat," ucapnya.

Hasil hitung cepat Litbang Kompas dalam Pilkada Jawa Barat, Rabu (27/6/2018), menunjukkan pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul unggul atas tiga pasangan lain.

Pasangan nomor urut 1 itu memperoleh 32,54persen suara. Disusul pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu yang mendapat 29,53 persen suara.

Baca juga: Dedi Mulyadi Sebut Pilkada Jabar Akhiri Sukses Politik Citra

Lalu, pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi menempati posisi ketiga dengan perolehan 25,72 persen. Dan, Tubagus Hasanudin-Anton Carliyan berada di urutan terakhir dengan perolehan 12,2 persen.

Angka ini bukan hasil penghitungan resmi. KPU akan melakukan rekapitulasi hasil suara hingga 9 Juli 2018. Hasil penghitungan resmi akan diumumkan KPU setelah rekapitulasi selesai.

Kompas TV Berikut keterangan pers dari Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com